Pelita Hati: 10.02.2023 – Yang Tuli Mendengar, Yang Bisu Berkata-kata

0
757 views

Sahabat pelita hati,

“YANG tuli dijadikannya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara,” itulah penutup dari pelita sabda hari ini. Tuhan datang untuk menjadikan segala-galanya baik. Sebagaimana dulu Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya baik adanya, kini Yesus pun hadir untuk menjadikan segala sesuatu menjadi baik pula. Orang yang sakit, menderita, lemah, miskin dan tersingkir Ia sembuhkan, Ia bela, Ia topang dan Ia kuatkan agar mengalami hidup dalam kebaikan lagi. Kehadiran Yesus sungguh dirindukan oleh setiap orang yang mengharapkan sapaan dan karya kasih-Nya. Sebagai murid-murid-Nya kita pun memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama yaitu menebar dalam hidup di tengah-tengah keluarga,  di tempat karya maupun di tengah-tengah masyarakat. 

Sahabat terkasih,

Marilah berlomba untuk menaburkan kebaikan, bukan untuk mencari pujian tetapi agar kebaikan itu semakin dirasakan oleh banyak orang. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Hari ini hari Jumat,
salam sehat dan selalu semangat.
Agar hidup berlimpah berkat,
harus setia dan taat.
Mentari pagi telah bersinar,
menyapa dunia semesta.
Yang tuli dijadikan-Nya mendengar,
yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt.Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Kejadian 3:1-8

Markus 7:31-37

Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya:Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.” 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here