Pelita Hati: 15.03.2022 – Turutilah Ajarannya Tetapi Bukan Perbuatannya

0
686 views

Bacaan: Yes 1:10.16-20, Matius 23:1-12

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Mat.23:1-7,11-12)

Sahabat pelita hati,

HARI ini kita merenungkan pelita sabda yang  di dalam Injil diberi judul “Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli Taurat.” Yang kita baca  hari ini adalah bagian pengantar yakni  peringatan bagi para murid-Nya agar mendengarkan apa yang diajarkan tetapi jangan mengikuti kelakuan mereka. Memang orang-orang Farisi dan para ahli Taurat dikenal sebagai penjaga dan pewaris hukum musa sehingga mereka sangat paham dan mengerti isi dari hukum taurat. Karenanya apa yang mereka ajarkan bersumber dari hukum yang benar adanya. Sudah pada tempatnya jika para murid harus mendengarkan apa yang mereka ajarkan. Namun Tuhan menambahkan bahwa hidup dan perilaku orang-orang Farisi serta ahli Taurat jauh dari apa yang mereka ajarkan alias hidup mereka tak sesuai dengan ajaran Taurat. Para murid tak boleh mengikuti cara hidup dan perbuatan mereka. Inilah sebentuk contoh cara hidup yang tidak padu antara yang diajarkan arau yang diucapkan dengan tingkah lakunya. 

Sahabat terkasih,

Tuhan menambahkan bahwa karakter para Farisi dan ahli Taurat adalah suka menimpakan beban berat pada pundak orang lain tetapi dirinya sendiri tidak melaksanakan. Bertolak belakang dengan Tuhan, Ia tidak hanya bersabda tetapi juga berkarya. Ia tidak hanya mengajarkan tentang kerendahan hati, kasih dan pengurbanan. Ia sendiri memberi teladan bagaimana harus rendah hati, mengasihi sesama bahkan musuh-musuhnya dan Ia pun menjadi kurban utama. Mari kita perjuangkan komitmen kita untuk menjadi pelaku dan pelaksana firman bukan hanya memahami.ajaran-Nya dan meneruskan ajaran itu kepada sesama. Jika demikian niscaya hidup kita akan berkenan kepada-Nya. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Merdu mendayu suaranya,
ditambah cantik dan ayu parasnya.
Marilah dengarkan sabda kudus-Nya,
dan dengan tekun melaksanakannya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here