Pelita Hati: 20.10.2022 – Melempar Api Yang Mengobarkan Hati

0
900 views

Bacaan: Efeaus 3:14-21, Lukas 12:49-53

“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.” (Lukas 12:49-53)

Sahabat pelita hati, 

MENGAPA Yesus berkata jika kedatangan-Nya tidak membawa damai justru pertentangan? “Pertentangan” ini tidak dimaksudkan memecah belah umat. Yesus justru menghendaki agar semua orang selamat dan menjadi satu di dalam diri-Nya (bdk. Yoh 17:11-24). Sejatinya pertentangan ini sudah diramalkan dalam Luk 2:34, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan”. Mengapa? Sebab pewartaan Yesus dapat mengundang reaksi yang berbeda-beda. Ada orang mau menerima  tetapi ada pula yang menolak-Nya. Ketika seseorang menjadi Kristen terkadang harus bertentangan dengan keluarganya yang tidak menerima Yesus. Ia harus dikucilkan oleh keluarganya karena menjadi Kristen. Itulah maksud dari “pertentangan” dalam pelita sabda hari ini. 

Sahabat terkasih, 

Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan api yang dilemparkan ke bumi? Api ini melambangkan api Roh yang harus menyala dan mengobarkan hati manusia dan yang harus dinyalakan di salib (ay.50). Namun api juga dimaknai sebagai pertentangan rohani karena kedatangan Tuhan (ay.51-52). Melalui baptis kita pun telah menerima api Roh Kudus yang diharapkan menyala di dalam hati dan menggelorakan semangat kita untuk mewartakan Tuhan di mana pun berada. Dengan api Roh yang akhirnya berkobar di salib Tuhan  mengobarkan setiap murid-murid-Nya untuk berani berkorban demi mempertahankan iman dan kebenaran sabda-Nya. Apakah api Roh itu masih bernyala dan mengobarkan hati kita? Apakah api Roh cinta kasih itu telah berkobar di keluarga kita? Tugas kita adalah membawa api itu ke mana pun  agar setiap orang dapat merasakan nyala api kasih dan kebaikan-Nya. Tetap semangat dan Berkah Dalem.

Kapal sandar di pelabuhan,
saatnya turun 'tuk lanjutkan perjalanan. 
Nyalakan api cinta-Mu ya Tuhan,
agar hidup makin berkenan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here