Percik Firman : Konsisten Perkataan dan Perbuatan

0
43 views

Selasa, 27 Feb 2024

Bacaan Injil: Mat 23:1-12

Saudari/a ku ytk.,

ADA sebuah pepatah Jawa yang berbunyi, “Gajah diblangkoni, isoh kojah ora isoh nglakoni”. Artinya, bisa berbicara tetapi tidak bisa menjalani. Terjadi ketidak-konsistenan antara perkataan dan perbuatan.

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus menegaskan pentingnya kesesuaian antara perkataan dan perbuatan, antara yang luar dan dalam, yang lahir dan yang batin. Yesus tahu tentang bahaya kepemimpinan yang bersifat NATO (No Action Talk Only). Artinya, tidak ada tindakan, hanya ngomong saja.

Kemunafikan itu berbahaya. Yesus tidak mau orang banyak dikorbankan, dijadikan objek tipuan belaka oleh orang Farisi. Yesus memberikan teladan kepada kita bagaimana menghayati pemberian diri total, pelayanan penuh kerendahan hati, tanpa skandal apalagi kemunafikan.

Sangat berbahaya jika tindakan yang tanpa moral, yang tanpa etika, yang penuh kepura-puraan, kemunafikan dengan motivasi untuk merebut simpati dan dukungan demi sebuah kepentingan. 

Yesus tak ingin seorang pemimpin mengorbankan keselamatan banyak orang demi kepentingan pribadi, prestasi dan prestise, kuasa dan ambisi. Yesus sendiri menggembalakan, memimpin, menuntun orang melalui pemberian diri total, pelayanan penuh kerendahan hati, tanpa skandal apalagi kemunafikan.

“Turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu.” Yesus meminta para murid-Nya agar mereka sungguh-sungguh cermat dalam menyikapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. 

Para murid harus berhati-hati karena kedua golongan penentang-Nya itu pandai mengajarkan hal-hal baik dan mulia, tetapi perilaku mereka tidak sejalan dengan pengajaran mereka. Ikuti ajaran mereka, tetapi jangan ikuti perilaku mereka.

Jangan-jangan kita menjadi seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat: hanya berbicara dan mengajarkan atau menganjurkan kebaikan dan kebenaran kepada sesama kita, tanpa kita sendiri mau melakukan hal-hal itu.

Hal ini penting menjadi introspeksi diri dan refleksi bagi kita semua, baik sebagai orangtua, guru, pastor, pemimpin atau ketua, dsb. Juga menjadi tantangan saya yang setiap saat merenungkan dan membagikan percik firman ke Anda. Jangan-jangan saya juga menjadi gajah diblangkoni tadi.

Kalau kita sendiri mau menjadi pribadi yang bermutu, kita harus selalu mengupayakan keserasian antara perkataan dan tindakan. Mari kita terus berjuang dan berjuang. Mari kita introspeksi diri di masa Prapakah 2024 ini. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here