Puncta 09.09.20: Millionaire

0
375 views
Ilustrasi: Roda Kehidupan. (Ist)


Lukas 6:20-26

BELAJAR dari kisah film Slumdog Mllionaire adalah memahami bahwa hidup itu berputar seperti roda, “cakra manggilingan.”

Jamal Malik tumbuh di lingkungan kumuh di Mumbai, India. Ia berhasil lolos dalam kontestasi acara Who Wants to be Millionaire versi India.

Dari anak yatim piatu, miskin, tinggal di perkampungan kumuh sebagai anak kriminal jalanan, Ia memenangkan kuis dengan hadiah 20 juta rupee. Ia berubah menjadi milyuner muda terhormat.

Aty Kodong adalah penyanyi dangdut jeblosan ajang pencarian bakat, Dangdut Academy. Ia berasal dari keluarga miskin dan tinggal di gubuk reyot bersama orangtuanya.

Nasibnya berubah drastis, ketika ia berhasil menjadi runner up Dangdut Academy. Kini ia tinggal di rumah sangat mewah di Jakarta dengan fasilitas “toilet ratu.”

Adolf Merckle orang terkaya di dunia urutan ke 94 menurut Majalah Forbes dan urutan ke-5 di Jerman mengalami depresi karena bangkrut. Tragisnya, ia mati bunuh diri dengan memasang dirinya di rel kereta api. Ada banyak kisah kaum tajir yang jatuh miskin dan depresi. Akhir hidupnya sangat mengenaskan dan menyedihkan.

Kita diingatkan bahwa hidup itu seperti roda. Kadang di atas, kadang ada di bawah.

Yesus menghibur mereka yang miskin, kelaparan, dikucilkan, dibenci, dicela dan ditolak. Berbahagialah kalian yang miskin, berbahagialah kalian yang kini menangis, kelaparan, yang dibenci, dikucilkan, dicela dan ditolak. Jangan putus asa dan sedih ketika sedang berada di bawah. Don’t give up…

Tetapi hati-hatilah mereka yang kaya, yang kini kenyang, yang kini tertawa, yang dimabuk oleh puji-pujian, karena akan tiba saatnya kalian akan mengalami duka cita dan menangis. Jangan takabur dan sombong…

Sabda Yesus hari ini mengingatkan kita semua untuk selalu waspada, berhati-hati, jangan sampai lupa daratan.

Ketika kita sedang di atas angin, kita mudah terlena. Semakin kita berada di ketinggian, angin badai akan mudah menerjang. Jatuh dari ketinggian akan lebih menyakitkan.

Saat kita berada di bawah, sedang jatuh, gagal, menderita, dibenci, dicaci, tidak dipercaya, pasti kita bersedih dan menangis.

Jangan putus asa dan menyerah. Selalu ada jalan dari setiap permasalahan. Terus berusaha dan tetap punya pengharapan. Orang bikin gembok pasti ada kuncinya.

Beli baju batik halus bermotifkan perada.
Dirawat hati-hati jangan direndam di mesin cuci.
Hendaklah kita selalu sadar dan waspada.
Nasib manusia tidak ada yang serba pasti.

Cawas, bulan purnama dalam gelap…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here