KEMAJUAN medsos membawa gatal jari-jari. Tulis pendapat dan tanggapan terhadap suatu kejadian meluncur cepat. Pertama menulis menjadi nara sumber membanggakan mesti sering kali meninggalkan etika.
Pada era global, tersedia banyak medsos yang berkualiatas dan tak berkualitas. Kualitas sangat ditentukan isi muatannya sesuai nurani kebenaran. Bukan berdasar hoax pesanan.
Harus disadari bahwa kebenaran merupakan kesesuaian nilai fakta dan persepsi. Untuk itu terhadap suatu fakta dibutuhkan sikap reflektif sehingga menjauhkan sikap reaktif.
Sikap reaktif merupakan sikap spontan meninggalkan pemikiran logis kesesuaian pikiran dan hati. Penuh emosi diwarnai kesombongan.
Padahal dialog merupakan komunikasi timbal balik dalam kesetaraan tanpa pemaksaan pemerkosaan hati serta pikiran. Oleh karena kesediaan dan kemampuan mendengarkan tanpa apriori sangat dibutuhkan.
Kesempatan berdialog merupakan waktu untuk saling membuka hati dan open brain. Saling membuka diri adalah bentuk penerimaan pribadi tanpa vested interest sehingga manpu membangun diri.
Refleksif adalah sikap hati-hati dalam bertindak dan bersikap. Sikap tindak sangat dipikirkan dan dirasakan sehingga selalu mawas diri. Maka tak mengherankan untuk tak terpancing berpikir dan bertindak grusa grusu. Semua perilaku ditujukan untuk kebaikan bersama (bonum commune) jauh dari pemuasan pribadi.
Membangun keadapan hidup bersama yakni bonum commune dituntut keterlibatan pribadi yang ugahari. Belajar dan berjalan bersama tanpa apriori.