Sabda Menjadi Manusia

0
240 views
Ilustrasi: Gua kandang Natal. (Ist)

Puncta 31.12.21
Jumat Oktaf Natal
Yohanes 1: 1-18

PERSONA dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai topeng, wajah, ciri khas seseorang, hal yang identik dengan pribadinya.

Topeng yang kita gunakan untuk beradaptasi dengan dunia luar.

Seorang psikoanalis terkenal bernama Carl Gustav Jung mengatakan bahwa persona adalah wujud diri atau karakter yang kita mainkan dalam relasi sosial di tengah masyarakat.

Persona berasal dari bahasa Latin; per-sonare yang artinya “melalui suara.” Melalui suara yang diucapkan orang menampilkan kepribadiannya.

Suara atau ucapan seseorang menunjukkan karakter pribadinya. Karakter seseorang dapat dinilai dari apa yang ditampilkan lewat kata-kata dan tindakannya.

Karakter atau topeng itu kita ciptakan agar kita diterima dalam kalangan sosial kita.

Persona itu berciri sebagai branding image diri kita. gambar macam apa yang kita mainkan sebagai ciri khas/branding diri kita.

Persona diri juga berguna untuk defence mechanism atau pola pertahanan diri, sebab dunia atau lingkungan sosial kadang tidak mau menerima diri kita apa adanya. Kita pakai topeng untuk pertahanan diri.

Melalui suara atau per-sona orang menciptakan dirinya sendiri berada di lingkungan sekitarnya.

Dalam Injil, Yohanes mengatakan bahwa Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Sabda itu menjadi manusia.

Yesuslah Sang Sabda itu. Karena Ia berasal dari Allah. Pada awal mula adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah, Firman itu adalah Allah.

Yohanes memberi kesaksian bahwa Firman itu telah menjadi manusia. Sabda itu menjadi pribadi yang hidup di antara kita.

Sabda itu berasal dari Allah dan manusia tidak mengenal-Nya. Maka Sabda itu datang untuk menjadi Terang, agar manusia percaya dan mengenal-Nya.

Yesus Kristuslah Sang Terang yang telah datang ke dunia. Ia adalah Cahaya bagi siapapun yang percaya.

Siapa yang melihat Cahaya dan mendengarkan Sang Firman, ia akan diberinya kuasa menjadi anak-anak Allah.

Yesus adalah jalan menuju kasih sejati. Pribadi Yesus adalah pribadi kasih Allah.

Sebagaimana Musa membawa hukum Taurat, demikianlah Yesus datang membawa hukum Kasih dan Kebenaran.

Melalui Sabda yang menjadi manusia itu kita dihantar kepada Kasih dan Kebenaran.

Marilah kita mewujudkan diri sebagai pribadi yang dikasihi oleh Allah melalui Yesus Sang Terang sejati.

Selamat tinggal tahun yang lama.
Selamat datang duaribu dua-dua.
Yesus Kristus adalah Terang dunia.
Ia menghapus kegelapan dosa kita.

Cawas, menyongsong tahun baru….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here