Sr. Andayani CB, Salut Bangga Kongregasi Beri Kesempatan Pengembangan Pribadi dan Peningkatan Kapasitas

0
288 views
Sr. Andayani CB (Mathias Hariyadi/Titch TV)

SEJARAH hidup panggilan menjadi suster CB bagi Sr. Andayani dimulai dari “tanah kelahirannya” di Pakem, Sleman, DIY. Di kota kecamatan di bawah lokasi wisata Kaliurang di lereng Gunung Merapi inilah, Sr. Andayani CB menjalani masa kecilnya.

Juga tahun-tahun silam masa sekolahnya; mulai dari SD Negeri Pancasila, SMP dan kemudian SMEA Sanjaya – semuanya lokasinya tidak jauh dari RS Panti Nugroho Pakem.

Perayaan Ekaristi bersama Uskup KAS Mgr. Robertus Rubiyatmoko dalam rangka HUT ke-20 RS Panti Nugroho Pakem. (Dok. RS Panti Nugroho Pakem)

Sr. Clemenza CB dari RS Panti Nugroho Pakem

Di RS Panti Nugroho besutan Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB), kiblat hidupnya berubah dan berkembang.

Terjadi setelah bertemu dan kenal dekat dengan Sr. Clemenza CB yang di awal tahun 1970-an itu mengampu tugas karya sebagai perawat di RS Panti Nugroho Pakem.

Ref: https://pantinugroho.or.id

Sosok Sr. Clemenza CB supanya membetot perhatian bagi Victorina Dwi Handayani kecil ini. Begitu mulai menginjak usia remaja, Sr. Clemenza CB semakin menjadi magnit menarik hati bagi Dwi. Justru karena sering diajak berkegiatan di sekitaran biara dan juga sering diajak mengikuti kegiatan baksos yang dibesut Biara CB dan RS Panti Nugroho Pakem.

Ilustrasi: RS Panti Nugroho Pakem. (Ist)

Provinsial Sr. Catharinia CB

Puncaknya terjadi selepas lulus SMEA Sanjaya Pakem tahun 1975. Ia melamar ingin masuk bergabung dengan Kongregasi Suster CB.

Oleh Provinsial Kongegasi Suster CB waktu itu – Sr. Catharinia CB- ia diminta mencari surat rekomendasi dari Pastor Paroki Pakem.

Syukurlah, Romo Rommens SJlangsung berkenan merestuinya masuk biara CB tahun 1976.

Naik pesawat terbang ke Palembang bersama Sr. Bernardia CB

Selepas profesi pertama, tugas pertama yang diemban Victorina Dwi Handayani yang kini sudah menjadi “Sr. Andayani CB” adalah menjadi guru di sekolah binaan Yayasan Tarakanita di Lahat, Sumsel.

Untunglah, Sr. Bernardia CB waktu itu pas kebetulan juga mau visitasi ke Lahat via Palembang.

“Itulah untuk pertama kalinya saya pergi keluar Pulau Jawa dan bisa naik pesawat terbang lagi,” kenang Sr. Andayani CB saat mengisi program acara Bincang-bincang Panjang bersama Titch TV di Biara St. Anna di Jl. Colombo, Kota Yogyakarta, akhir Juni 2022 lalu.

Wawancara panjang dengan Sr. Andayani CB ini terjadi berkat difasilitasi oleh Sr. Yustiana CB selaku Provinsial CB dan kemudian dalam praktiknya mendapat bantuan penuh dari Sr. Birgitta CB dan Sr. Franchine CB.

Rupanya, dalam sejarah panggilan hidup bakti Sr. Andayani CB ini, berbagai sosok suster CB senior telah ikut “menuntunnya” menjadi seorang suster biarawati CB. Dan itu dia jalani sedari umur muda sampai usia purna karya saat ini.

Yang menyenangkan, begitu pengakuan Sr. Andayani CB, Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB) ini selalu memberi kesempatan seluas-luasnya bagi segenap anggotanya. Untuk bisa mengajukan program pengembangan pribadi dan kapasitas diri yang nantinya pasti juga bisa menunjang karya kerasulannya sebagai seorang biarawati suster CB.

“Setiap suster boleh pilih mau dan pengin apa; sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing demi kerasulan tarekat,” papar suster kelahiran Pakem tahun 1955 ini.

“Saya memilih studi ekonomi, karena latar belakang saya SMEA dan untunglah dibantu belajar matematika dulu di SMA Stella Duce 1 bersama mentor saya Sr. Benedicte CB yang punya nama kecil Tang Tjit Nio,” kenang Sr. Andayani CB.

Kredit: Titch TV

PS: Terimakasih kepada Sr. Yustiana CB, Sr. Birgitta CB, dan Sr. Franchine CB.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here