Tuhan Beserta Kita

0
319 views
Mereka menamainya Imanuel by Vatican News.

APA yang harus dilakukan agar pesan yang kira sampaikan dapat didengarkan, dimengerti, dan dilaksanakan?

Salah satunya adalah dengan pengulangan. Iklan-iklan komersial disampaikan berulangkali sehingga orang mengerti dan membeli produknya.

Dalam bacaan Minggu Adven IV ini ada yang diulang-ulang. Minimal tiga kali, yakni berita tentang Immanuel.

“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” (Yesaya 7: 14).

Itulah yang disampaikan oleh Yesaya kepada raja Ahaz yang tidak mau percaya akan pertolongan Tuhan.

Mazmur tanggapan menyarikan bacaan kita. Dikatakan, “Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamai Dia Immanuel.”

Dalam dialognya dengan Yusuf yang dipilih Tuhan untuk menjadi suami Maria, Ibu Yesus, malaikat berkata bahwa anak yang dikandung Maria berasal dari Roh Kudus.

Dialah yang memenuhi sabda yang disampaikan Nabi Yesaya. “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah menyertai kita.” (Matius 1: 23).

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa dalam Yesus, Allah menyertai manusia. Adven berarti mempersiapkan diri menyambut misteri inkarnasi. Di sana Allah menyertai kita tidak lagi melalui sabda para nabi atau alam ciptaan-Nya, tetapi dalam manusia Yesus.

Yesus atau Jeshua berarti Allah yang menyelamatkan. Tuhan Allah menjadi manusia untuk menyelamatkan kita.

Bagaimana tanggapan manusia?

Ada yang menolak seperti raja Ahaz. Dia lebih percaya pada perhitungan politik dalam mengatasi ancaman dari musuhnya, yakni raja Israel dan Siria. Dia tidak percaya bahwa Tuhan Allah menyertainya.

Ada pula, yang walau tidak mengerti, tetap percaya dan kooperatif dengan tawaran Tuhan, yakni Yosef, suami Maria. Dia dikenal sebagai orang yang lurus dan bijaksana. Namun dia juga mendengarkan dan taat kepada Tuhan.

Kini, hanya sedikit orang yang mau percaya bahwa Allah menyertai hidup mereka. Seperti Ahaz, mereka lebih percaya pada jalan pikiran dan perhitungannya sendiri. Sebagian dari mereka tidak mau percaya akan Tuhan.

Karya Tuhan tidak tergantung pada persetujuan msnusia dan rencana-Nya menyelamatkan umat manusia tidak terbatalkan.

Setiap kali mempersiapkan diri menyambut kelahiran Tuhan, kita diajak untuk percaya bahwa Tuhan beserta kita. Dia bersama kita untuk menyelamatkan kita.

Apakah kita menyediakan hati untuk menyambut-Nya? Apakah kita sungguh percaya bahwa Allah beserta kita?

Hari ini, sekali lagi Tuhan mengulang pesannya bahwa Dia mengutus Yesus. Immanuel, Allah beserta kita.

Minggu Adven IV, 18 Desember 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here