KEUSKUPAN Agats terletak nun jauh di sana. Di sebuah kawasan pedalaman Papua yang sangat jauh dari keramaian.
Untuk menuju ke Asmat –pusat kota di mana “kantor” Keuskupan Agats berada– kita perlu terbang setidaknya lima jam perjalanan dari Jakarta ke Timika.
Dari Timika masih harus terbang selama satu jam dengan “pesawat capung” yang bernama Pilatus. Itu pun kapasitas muat tidak lebih dari 7 orang. Muatan bagasi tidak boleh lebih dari 700 kg atau malah kurang dari itu.
Mendarat di Bandara “tradisional” yang bernama Ewer di tengah hutan, kita akan disambut oleh kesunyian hutan dan laut serta sungai nan lebar.
Baru dari Ewer, kita naik speed selama 40 menit menuju “pusat kota” yakni Asmat di mana Kantor Keuskupan Agats dan Wisma Residensi Uskup Keuskupan Agats berada.
Untuk bisa mengunjungi stasi dan paroki-paroki di luar Asmat, maka yang dibutuhkan tidak hanya mental baja “berani mati” karena risiko perjalanan yang sangat besar. Namun, juga kondisi fisik prima yang mamput bertahan selama beberapa jam kena “hujan” sengatan terik sinar matahari.
Maklum saja, naik speed di wilayah Keuskupan Agats tidak menyediakan kanopi pelindung tubuh. Semua serba terbuka. Baik terhadap terik matahari, hujan, dan debu.
Lainnya adalah tekad baja. Kalau terjadi salah “jalan” atau tersesat di aliran sungai nan lebar, maka tidak ada pilihan lain menunggu waktu tepat untuk mencari jejak.
Kalau bensin habis. Mati sudah. Mesti menunggu “rescue”. Itu pun kalau datang. Karena itu, tanki bensin harus diisi full sebelum jalan. Mesin speed harus dua unit. Satu mati, maka satunya bisa difungsikan.
Melihat betapa terpencilnya Keuskupan Agats di Kabupaten Asmat di Papua ini, maka Umat Keuskupan Agung Jakarta diajak untuk peduli dan berbagi.
Ajakan ini sudah disampaikan dalam rekaman video oleh Bapak Uskup KAJ Ignatius Kardinal Suharyo.
Kini Bapak Uskup Keuskupan Agats Mgr. Aloysius Murwito OFM mengisahkan kondisi umat di Asmat yang membutuhkan pertolongan kita.
Mari kita peduli dan berbela rasa dengan mereka.
“Mari menuai kasih, menabur berkat dengan berbelarasa kepada umat di Keuskupan Agats – Asmat. Marilah bermurah hati dengan memberi donasi untuk Keuskupan Agats pada kolekte II pada Misa Sabtu-Minggu, 26-27 Oktober 2019”.
Demikian ajakan KAJ kepada kita dan paparan kondisi Umat Katolik Keuskupan Agats sebagaimana dikisahkan oleh Mgr. Aloysius Murwito OFM, Uskup Keuskupan Agats.
Tahun 2019 ini, Keuskupan Agats di Papua akan merayakan HUT-nya yang ke-50.