EFORIA Konclave dan terpilihnya Paus yang baru sudah selesai. Roh Kudus telah membimbing para Kardinal Pemilih, untuk memilih Kardinal Robert Francis Prevost OSA kelahiran Amerika sebagai Paus yang baru. Imam Ordo Agustinian berkewarganegaraan ganda Amerika dan Peru ini, secara mengejutkan memilih nama yang tak terduga: Leo XIV.
“What is in a name”, kata Shakespeare. “A name is a claim”.
Seorang Paus baru kalau memilih nama pasti bukan asal memilih. Banyak yang menduga, Paus baru pengganti Paus Fransiskus akan memakai nama Fransiskus II, atau Yohanes Paulus III. Ternyata ia memilih Leo XIV, “kepanjangan” semangat pembaharuan dari Paus Leo XIII.
Sejak kotbah pertamanya sebagai Paus terpilih, Paus Leo XIV menyebut Ensiklik Rerum Novarum, sebagai hal yang akan menginspirasi arah karya penggembalaannya sebagai Paus.
Dengan tegas Paus Leo XIV mengatakan: tantangan Gereja di zaman Paus Leo XIII adalah Revolusi Industri, yang kita hadapi sekarang adalah Revolusi AI.
Rerum Novarum dan arah penggembalaan Paus Leo XIV ini pasti akan berdampak pada gereja dan cara menggereja kita, juga di Indonesia ini. Bukan hanya kerja dan hak pekerja yang dikupas oleh Rerum Novarum. Tetapi juga penegakan hukum dan keadilan.
Hal yang menjadi kemewahan dan kadang tinggal menjadi cita-cita di negeri ini. Kami tunggu kehadiran Anda semua pada webinar menarik bersama para narasumber yang sangat meyakinkan, yang akan kami selenggaralan pada hari Rabu, 11 Juni 2025 pukul 19.00-21.30
Salam dan hormat kami
Pengurus Ikafite