LAHIR di Teluk Pakedai tanggal 26 Juli 1944, Pastur Patrick Hartadi OFMCap mengemban nama kecil Johanes Hartadi.
Tanggal 1 Agustus 1964, ia masuk Biara Kapusin di Parapat, Sumatra Utara dan sejak itu berganti nama menjadi Fr. Patrick Hartadi OFMCap.
Tahbisan diakonat dan kemudian imamat dia terima dari tangan Mgr. Herculanus di Gereja Katedral Pontianak. Begitu menjadi imam, Pastur Patrick Hartadi langsung mendapat tugas pastoral sebagai pastur paroki di Sanggau. Beberapa waktu kemudian, ia diserahi tugas belajar hingga menempuh gelar licenciat di Roma.
Membangun Keuskupan Sanggau
Usai belajar di Roma, Pastur Patrick Hartadi OFMCap lebih banyak berkarya di Seminari Menengah Nyarungkop. Tugas pastoral di Paroki Batang Tarang juga dia lakoni setelah melepas tugas berdinas di seminari. Selama kurun waktu itulah, dia banyak berperan menyiapkan berdirinya Keuskupan Sanggau dan ketika Diosis Sanggau akhirnya berdiri dia mendapat tugas mengelola keuangan diosis sebagai ekonom keuskupan selama 9 tahun.
Karena kecermatannya mengelola keuangan, Pastur Patrick juga dimintai menjadi ekonom di Badan Kerja Sama (BKS) tiga wilayah provinsi Kapusin Indonesia dan untuk tugas ini dia harus menetap di Pematang Siantar, Sumatra Utara. Ternyata, di kemudian hari Pastur Patrick Hartadi OFMCap pun juga dimintai tenaganya untuk menjadi ekonom untuk Keuskupan Palangkaraya di Kalimantan Tengah, tak lama setelah pastur ekonom sebelumnya menjadi korban kecelakaan pesawat.
Hingga saat ini, Pastur Patrick OFMCap tetap aktif menjadi Sekretaris Yayasan Widya Dharma dan tinggal menetap di Pasturan Gereja Paroki St. Agustinus Sungai Raya, Pontianak.
Redaksi Sesawi.Net mengucapkan proficiat kepada kedua pastur jubilaris Kapusin yang berhasil meniti jalan panjang dengan penuh kesetiaan sebagai imam dan gembala rohani. (Selesai)
40 Tahun Imamat Romo Petrus Rostandy OFMCap, Lahirkan Perguruan Tinggi Widya Dharma Pontianak (1)