Bersama Kaum Difabel

0
150 views
Ilustrasi (Ist)

BEBERAPA  hari ini, saya ada di antara penyandang difabel dari beberapa tempat di Indonesia yang sedang berkumpul di Surabaya. Secara fisik mereka punya kemampuan yang berbeda dengan manusia normal. Tapi, daya kreasi, semangat hidup dan keterampilan mereka di beberapa sisi kehidupan ini sungguh luar biasa.

Allah justru memakai yang bodoh, lemah, kecil dan tak berarti di mata manusia, untuk menunjukkan kemahakuasaan dan kemuliaan-Nya. Bagi saya, ini pengalaman iman yang sungguh luar biasa.

Pengalaman iman ini persis dengan apa yang dikatakan Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus (1Kor 1:26 -31). Dalam pengalaman iman, sulit juga diterima bahwa Allah justru mempergunakan yang kecil untuk karya-Nya yang besar. Pertimbangan dan penilaian manusia berbeda dan berbanding terbalik dengan pertimbangan dan penilaian Allah.

Kepada kita juga, Allah mengaruniakan bakat dan kemampuan (talenta).

Tuhan Yesus melalui Injil hari ini (Mat 25:14-30) mengajak kita untuk mengembangkan talenta yang dikaruniakan Allah ini. Jika kita tidak kembangkan bakat dan kemampuan kita, hanya bermalas-malasan, maka kita berdosa dan tidak akan ikut menikmati kemuliaan Allah. Para difabel dalam kekurangannya telah berubah menjadi luar biasa, karena potensi kecil dari talenta yang dimiliki dikembangkan.

Bagaimana dengan kita yang normal ini? Apakah kita mengembangkan talenta atau menguburkannya dalam tanah?

Selamat pagi. Salam dan doa berkatku.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here