Enggak Dilarang Kok Jadi Orang Kaya!

4
1,668 views

[media-credit id=1 align=”aligncenter” width=”300″][/media-credit]MENJADI kaya raya memang tak dilarang. Namun, kalau mendadak jadi paling kaya, ya, itu yang bikin orang tercengang. Pemerintah pun jadi curiga. Ini kisah seorang terkaya di China yang harus mendekam di balik jeruji.

Namanya Huang Guangyu. Beberapa waktu lalu duitnya yang sejumlah 6,3 miliar dollar Amerika Serikat itu dituduh merupakan hasil manipulasi. Huang ikut bermain di pasar saham. Soalnya adalah cara yang dilakukannya adalah ilegal. Untuk dapat selalu menang, ia sering menggeluarkan uang suap.

Huang adalah bos besar grup Gome yang merupakan toko elektronik terbesar kedua di China. Akibat perbuatannya itu, pihak pemerintah menangkap Huang. Dugaannya adalah ia memanipulasi dua perusahaan masuk bursa saham, yakni Snlian Comersial Co dan Beijing Centergate Techonolgies Co.

Menurut hakim yang mengadilinya, Huang terbukti bersalah melakukan penyuapan pajak, bisnis saham ilegal. Ia juga memanipulasi bursa saham. Karena itu, selain masuk bui, ia juga harus membayar denda 600 juta yuan atau setara dengan 88 juta dollar AS.

Huang dituduh menawarkan uang suap sebesar 4,56 juta yuan atau sekitar 667.000 dollar AS kepada sejumlah pejabat. Pengadilan atas Huang merupakan kasus pertama terhadap orang kaya di China dan sekaligus mempresentasikan suatu pengadilan terhadap dunia swasta. Hal itu menunjukkan bahwa siapa pun warga China yang melakukan kejahatan, termasuk orang penting, harus diperlakukan sama di muka hukum.

Kalau kita ingin kesejahteraan terjadi dalam kehidupan kita, maka kita harus meninggalkan cara-cara yang melanggar hukum. Dengan demikian, hidup kita menjadi damai dan bahagia.”

Berlaku jujur dan benar
Sahabat, sudahkah Anda mendapatkan perlakuan yang sama di muka hukum? Bukankah berbagai persoalan yang terjadi di negeri ini, karena yang kuat selalu menindas yang lemah? Bukankah manipulasi dan korupsi masih menjadi momok yang menakutkan di negeri ini?

[media-credit name=”Google” align=”alignright” width=”300″][/media-credit]Beberapa waktu lalu kita menyaksikan seorang nenek tua renta mesti mendekam di penjara lantaran mencuri beberapa buah kakao. Ia harus mengalami penderitaan atas apa yang dialaminya. Namun bagaimana dengan mereka yang telah menilap uang rakyat miliaran rupiah? Sudahkah mereka mendapatkan perlakuan hukum yang sama dengan nenek itu?

Kalau kita merefleksikan lebih dalam, kita mesti mengakui bahwa di negeri ini keadilan masih jauh dari harapan masyarakat. Akibatnya, sering kita saksikan ada penghakiman massa terhadap penjahat dan kejahatan yang dilakukan. Masyarakat mengambil inisiatif sendiri untuk menuntut kesamaan hak di muka hukum.

Kiranya kisah tadi memberi inspirasi bagi kita semua untuk berlaku benar dan jujur. Cara-cara yang melawan hukum mesti disingkirkan oleh setiap warga negara, agar kehidupan bersama menjadi lebih baik.

Kalau kita ingin kesejahteraan terjadi dalam kehidupan kita, maka kita harus meninggalkan cara-cara yang melanggar hukum. Dengan demikian, hidup kita menjadi damai dan bahagia. Kita tidak perlu diseret ke meja hijau untuk diadili. Tuhan memberkati.

4 COMMENTS

  1. Setuju Romo, kita harus meninggalkan cara-cara yang melanggar hukum.
    Saya ingin tanya : Lantas bagaimana sikap kita sebagai orang Katolik terhdapa keadilan di negara kita? Apa yang sebaiknya kita lakukan? Kalau untuk diri sendiri kita harus bertindak tidak melanggar hukum. Bagaimana dengan nenek yang mencuri kakao tersebut? yang tidak memperoleh keadilan yang sepantantasnya dibanding para pencuri krah putih??
    Apakah hanya sekedar berita buat kita? atau kita bisa lakukan sesuatu?

    Terima kasih

    • Mbak Tina Yang Baik, senang berjumpa lagi dengan Anda. Semoga Anda sehat-sehat selalu. Kita semua diberi kesempatan untuk menjadi orang yang sejahtera. Kita boleh memiliki apa saja, yang penting dengan cara-cara yang halal. Kita boleh melihat orang lain memiliki kekayaan dengan tidak halal, tetapi kita tidak boleh tergoda untuk menggunakan cara tersebut. Kan kalau kita punya iman yang kokoh, kita tidak perlu tergoda oleh cara-cara yang tidak halal itu. Jadi tetaplah bertahan dalam iman. Tidak perlu iri melihat sesama di sekitar kita lebih kaya daripada kita. Malahan kita mesti bersyukur bahwa sesama di sekitar kita semakin sejahtera dalam hidup mereka.
      Tentang keadilan, memang kita mesti tetap memperjuangkannya. Soalnya adalah di negeri ini keadilan lebih berpihak pada ketidakhalalan daripada kejujuran dan kebaikan. Tentu saja kita orang beriman mesti tetap setia mendampingi sesama kita yang mengalami ketidaksetiaan. Kalau kita tidak bisa perjuangkan hak-hak mereka secara langsung, yah kita mesti cara-cara yang lain. Misalnya, kita membantu sesama yang miskin dengan bantuan pendidikan bagi anak-anak mereka. Atau mau lebih tegas lagi yah berjuang seperti Pong Harjatmo yang mendatangi KPK atau naik ke atas atap gedung DPR menuliskan kata-kata protesnya.
      Nah,begitu aja sharing dari saya. Semoga bisa memberi pencerahan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here