Hati yang Terbuka Menerima Tuhan

0
394 views
Ilustrasi: Sharing rohani peserta forum REHAT di Roma.

Bil 24: 2-7, 15-17 dan Mat 21: 23-27

Bileam adalah nabi yang bukan berasal dari Israel. Bileam didatangkan Raja Balak untuk mengutuk bangsa baru yang datang dari padang gurun.

Justru Allah mengubah penglihatan nabi sehingga hanya melihat bangsa yang terberkati: “Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu hai Israel.”

Bileam melanjutkan: “Aku melihat dua tetapi bukan sekarang, aku memandang dia tapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel.”

Ramalan Nabi Bileam tersebar di kalangan bangsa Timur Tengah. Ramalan Bileam ini boleh dikatakan sebagai benih-benih firman Allah (semina Verbi) yang ditabur di kalangan para bangsa.

Kebenaran firman Allah akan menyata dengan kelahiran Yesus sang Juruselamat di Betlehem, tempat asal Daud raja Israel yang termashur itu.

Tokoh Yohanes Pembaptis tetap penting untuk peneguhan kedudukan Yesus sebagai Mesias; keduanya sejak semula terkait sangat erat.

Orang Yahudi mempersoalkan kuasa Yesus. Untuk menjawab pertanyaan itu, Tuhan Yesus balik bertamya tentang kuasa baptisan Yohanes Pembaptis. Karena orang Yahudi tidak bisa menjawabnya, maka Yesus pun tidak memberikan jawaban atas pertanyaan tentang kuasa-Nya.

Pertanyaan orang Yahudi dilatarbelakangi oleh sikap tidak percaya dan tidak mau menerima Yesus, sebagai Mesias Putera Allah. Padahal sebagai seorang imam kepala, para pemimpin itu lebih mengetahui janji-janji mesianik yang sudah dan akan terpenuhi dalam diri Tuhan Yesus.

Bagaimana dengan kita?

Kedatangan Tuhan sudah semakin mendekat. Apakah kita semakin percaya kepada kuasa dan penyelenggaraan-Nya dalam hidup kita?

Atau malah kita bersikap seperti para pemimpin Yahudi?

Mari dengan hati terbuka dan penuh iman kita siap menerima Yesus sang Juruselamat.

Dengan itu Dia lahir baru dalam hati kita dan kita lahir baru di dalam kasih-Nya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here