Hilangnya Nyanyian Dan Musik

0
249 views

“Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.” (Why 18,22)

KEMAREN pagi, Mgr. Situmorang mengajak para imam untuk merefleksikan diri sebagai seorang mistikus dan nabi. Para imam menyimak dan mendengarkan bahan renungan tersebut dalam keheningan. Dalam keheningan itu, tiba-tiba terdengar suara nafas yang begitu berat dan disusul bunyi dengkur seseorang yang nyaring. Dengan spontan, para imam lain tersenyum, tertawa dan berkomentar, “Wahhhh…ini baru mistikus beneran.”

Dengkuran seseorang tidak hanya menjengkelkan, tetapi juga membuat orang lain tertawa dan tersenyum. Tanpa suara dengkuran, mereka tetap diam dan hening dalam kesunyian. Dengkuran merupakan salah satu suara dari sekian banyak suara yang sering masuk ke dalam telinga kita.

Ada banyak suara indah yang enak untuk didengar, seperti suara para penyanyi dan suara berbagai alat musik, baik alat musik tradisional maupun modern. Banyak orang bisa menikmati suara-suara itu dengan suka cita, selaras dengan minatnya. Mereka menikmati musik atau lagu di rumah, tempat kerja atau dalam perjalanan; saat sendirian atau dalam kebersamaan. Bahkan telinga sementara orang tidak bisa dipisahkan dari alat pendengar yang tersambung dengan gadget.

Suara nyanyian atau musik memberikan hiburan, semangat dan menjadi teman banyak orang dalam beraktivitas, bekerja, dalam perjalanan atau saat istirahat. Tanpa nyanyian dan musik, suasana akan terasa sepi dan senyap. Ada orang yang tidak bisa bertahan dalam kesepian dan kesenyapan yang menyesakkan. Mereka bisa mengalami kegelisahan dan ketakutan.

Akan datang harinya bahwa manusia tidak akan mendengar lagi suara nyanyian dan alat musik; tidak ada lagi penyanyi dan ahli seni yang berkiprah; tidak ada lagi suara dengkuran dan bunyi lesung atau kilangan. Tidak ada yang tahu dengan pasti, kapan hal itu akan terjadi. Yang bisa dilakukan hanyalah menyiapkan hati; hati yang terarah pada Allah.

Teman-teman selamat siang dan selamat berkarya. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here