Klarifikasi Pemimpin Umum dan Provinsial: Sr. Maria Rosline PRR Meninggal Bukan Karena Covid-19

2
3,165 views
RIP Sr. Maria Rosline PRR bukan karena coronavirus by Ist

SEPANJANG hari Senin tanggal 6 April 2020 kemarin muncul berita heboh di sejumlah kanal berita Katolik yang menyebutkan Sr. Maria Rosline PRR (70) telah meninggal dunia karena terpapar coronavirus atau covid-19.

  • Laman media Katolik berbahasa Inggris menyebut laporan beritanya sebagai suster biarawati Indonesia pertama yang meninggal karena covid-19.
  • Laman sejumlah media Katolik berbahasa Indonesia juga melaporkan kisah yang sama: Inilah suster biarawati Indonesia pertama yang meninggal karena terpapar coronavirus.

Tetapi benarkah demikian?

Sesawi.Net sengaja memilih “diam sejenak”, meski sejumlah suster provinsial dari berbagai tarekat mengirim pesan pribadi bertanya mengenai “kebenaran” informasi yang tersebar luas di jalur medsos ini.

Karena beritanya hanya “bersliweran” di jalur medsos yang pastinya juga tidak tersedia klarifikasi dan konfirmasinya, maka discretio menghendaki harus “diam”. Yang perlu dilakukan adalah segera melakukan tabayun dengan melihat perkembangan yang di kemudian hari kasusnya akan menjadi lebih jelas lagi.

Klarifikasi dan keterangan dari yang berhak bicara

Untuk keperluan klarifikasi dan menjelaskan duduk perkaranya, maka Sesawi.Net lalu menghubungi sejumlah nara sumber di kalangan internal Kongregasi Suster Putri Reinha Rosari (PRR) yang tahu mendetil mengenai masalah ini dan “sejarah” peristiwanya.

Melalui jaringan IBSI (Ikatan Biarawati Seluruh Indonesia) di mana berkumpul para Suster  Provinsial dan para Suster Pemimpin Umum dari semua tarekat suster religius dan laikal di Indonesia, akhirnya Sesawi.Net mendapatkan sumber yang kiranya layak didengarkan karena mengetahui dengan detil “sejarah peristiwa”nya.

Sekedar informasi, Kongregasi PRR Indonesia kini sudah terbagi menjadi tiga wilayah kepemimpinan berbeda, saking banyaknya anggota dan jaringan kerja mereka di seluruh Indonesia.

Ketiga wilayah itu adalah sebagai berikut:

  • Kongregasi PRR Provinsi Indonesia Barat dan berpusat di sebuah kawasan di Bekasi.
  • Kongregasi PRR Provinsi Nusa Tenggara dan berpusat di Maumere, Flores Timur.
  • Kongregasi PRR Regio Indonesia Timur dan berpusat di Papua.

“Pusat” tempat kejadian perkara itu terjadi di wilayah Provinsi Indonesia Barat dengan wilayah kerja Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Untuk keperluan jejak peristiwa yang lebih terpercaya, Sesawi.Net lalu menghubungi pertama-tama Sr. Yvonne PRR yang kali ini memilih tidak mau berbicara, setelah pihaknya kemarin dikutip oleh banyak media Katolik sebagai “sumber berita”.

Berikutnya, Sesawi.Net lalu menghubungi Sr. Leoni PRR yang baru saja sebulan lalu resmi terpilih menjadi Provinsial Kongregasi PRR Provinsi Indonesia Barat.

Provinsial Kongregasi Suster Putri Reinha Rosari (PRR)
Wilayah Indonesia Barat: Sr. Leoni PRR

Pernyataan resmi Suster Provinsial

Inilah beberapa poin penting yang sengaja kami sarikan dari hasil  pembicaraan telepon dengan Sr. Leoni PRR hari Selasa sore tanggal 7 April 2020.

Pembicaraan kami berlangsung dalam suasana akrab dan penuh hormat karena saling percaya untuk sesuatu yang lebih clear dan baik tujuannya.

  • Pada tanggal 9-20 Maret 2020 lalu, telah berlangsung acara Musyawarah Bersama atau semacam Kapitel Provinsi untuk yang pertama kalinya terjadi di Provinsi PRR Wilayah Indonesia Barat.
  • Acara ini digelar di sebuah lokasi di Jakarta dan salah satu agenda utamanya adalah memilih Provinsial baru untuk periode masa bakti tahun ini dan tahun-tahun mendatang.
  • “Dalam Kapitel ini, saya dipercaya oleh teman-teman menjadi Provinsial,” ungkap Sr. Leoni PRR, biarawati asal Maumere namun banyak berkarya di Jakarta.
  • Almarhum Sr. Maria Rosline PRR (70) adalah suster anggota Provinsi Indonesia Bagian Barat dan berkarya di wilayah Keuskupan Agung Samarinda, Kaltim.
  • “Almarhumah Sr. M. Rosline PRR ini sudah dikenal luas di kalangan internal kami sebagai jago dalam hal membuat tulisan notulensi rapat besar atau Kapitel. Itu karena sejak terjadi Kapitel pertama Kongregasi PRR saat masih menjadi satu Provinsi, beliau selalu menjadi tulang punggung  tim sekretariat untuk keperluan pencatatan notulensi rapat dan hasil-hasilnya,” terang Sr. Leoni PRR.
  • Almarhumah Sr. Maria Rosline PRR saat meninggal beberapa hari lalu sudah berumur kurang lebih 70 tahun.
  • Meski demikian, almarhumah masih sangat trengginas dan cekatan melakukan tugasnya menjadi pimpro pencatat notulensi Kapitel.
  • “Akibatnya, bersama para suster PRR yang lebih yunior, alm. Sr. Rosline sering telat tidur istirahat malam karena ingin cepat-cepat mau menyelesaikan tugasnya melakukan pencatatan. Ia selalu tidur sudah di atas pukul 24.00 malam dan kadang malah baru meninggalkan ruang sekretariat pada pukul 01.00 atau 02.00 jelang dini hari,” papar Sr. Leoni PRR.
  • Kapitel resmi selesai pada tanggal 20 Maret dan pada tanggal 23 Maret almarhumah Sr. Roseline PRR pulang ke tempat karyanya di Samarinda. “Setibanya di sana, Sr. Roseline langsung sakit. Terjadi demam tinggi dan karenanya langsung dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda,” ungkap Sr. Leoni PRR.
RIP Sr Maria Rosline PRR by Ist

Protokol kesehatan

Sekarang ini di mana-mana —terutama di Rumah-rumah Sakit—sudah diterapkan protokol untuk menangani pasien-pasien yang patut diduga sudah terpapar coronavirus.

Singkat cerita, setelah beberapa hari sakit dirawat di RS Dirgahayu, Sr. Maria Roseline PRR meninggal dunia.

“Karena situasi yang relevan dengan protokol kesehatan cegah tangkal covid-19 inilah, prosedur pemakaman jenazah Sr. Rosline PRR dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. Dari sinilah, kemudian muncul persepsi “liar” –atau juga karena kurang tahu detil peristiwanya—sehingga kematian Sr. Rosline PRR lalu dikait-kaitkan dengan sebaran virus corona. Apalagi, beliau bersama sejumlah suster PRR lainnya juga mengikuti sebuah pertemuan besar dalam rapat musyawarah tersebut,” tegas Sr. Leoni PRR menjawab Sesawi.Net.

Hasil lab menunjukkan negatif

Sesuai anjuran RS dan mengikuti protokol kesehatan, pihak RS melakukan pengecekan kasus dengan pemeriksaan laboratorium.

Hasil cek laboratorium RS Dirgahayu Samarinda, kata Sr. Leoni PRR, dengan jelas menunjukan negatif.

“Barulah hari ini (Selasa siang tadi –red.), hasil laboratorium di Jakarta juga memberikan konfirmasinya kepada kami, almarhum Sr. M. Rosline PRR dinyatakan negatif dan bebas dari infeksi karena covid-19,” tegas Sr. Leoni PRR.

Ia menyayangkan bahwa pihak media Katolik melakukan wawancara dengan suster yang tidak dalam posisi tahu “sejarah peristiwanya” secara mendetil dan jelas sehingga kemudian muncul kesan bahwa almarhumah Sr. M. Rosline PRR meninggal karena terpapar Covid-19.

Tanggapan Provinsial Nusa Tenggara dan Suster Pemimpin Umum

Kepada Sesawi.Net, Sr. Yusta PRR –Provinsial PRR Provinsi Nusa Tenggara—menyampaikan keprihatinannya bahwa sudah terjadi simpang siur pemberitaan mengenai penyebab kematian Sr. Roseline PRR.

Sebagai pemimpin provinsi, ia mengaku tidak tahu banyak mengenai “drama” sebaran informasi salah ini, selain bahwa dirinya memang hanya tahu telah terjadi Kapitel yang terjadi di pertengahan bulan Maret 2020 lalu.

“Selebihnya saya tidak tahu, apalagi mengenai penyebab meninggalnya Sr. Rosline PRR,” ungkap Sr. Yusta PRR dari Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.

Sr. Maria Gratiana Tafaib PRR dalam kapasitasnya sebagai Pemimpin Umum Kongregasi Suster PRR membantah keras berita yang menyebutkan penyebab meninggalnya Sr. Rosline PRR lantaran terpapar coronavirus.

Sr. Gratiana PRR yang berkantor di Generalat PRR di Larantuka –juga Flores—menyayangkan sejumlah media terlalu cepat mengambil kesimpulan atas “peristiwa” kematian Sr. Rosline PRR, tanpa mau menunggu kepastian hasil laboratorium.

Ia lalu menunjuk laporan harian Koran Kaltim edisi terbit hari Selasa (7/4/2020) yang mengutip pernyataan dokter RS Dirgahayu bahwa tidak ada pasien di RS yang meninggal karena Covid-19.

Sr. Maria Rosline PRR tidak meninggal karena covid-19,” paparnya mengutip laporan Koran Kaltim ini.

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here