Kamis, 25 Oktober 2018.
Bacaan: Ef 3:14-21; Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; Luk 12:49-53.
Renungan
DOA Paulus untuk jemaat di Efesus itu pendek, mendalam dan indah. Doa seorang gembala kepada umatnya. Ia berdoa: supaya « oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu dan supaya kalian berakar dan beralas dalam kasih ». Dan lebih lagi dalam akhir doa itu diungkapkan suatu keyakinan yang mendalam « Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita doakan atau kita pikirkan, seperti ternyata dari kuasa yang bekerja dalam kita. »
Kita sebagai gembala, baik gembala jemaat, gembala komunitas ataupun gembala keluarga perlu bersujud dan berlutut di hadapan Tuhan dan mendoakan mereka yang kita pimpin. Doa yang tidak sekedar meminta penyelesaian dari setiap perkara ataupun kesulitan tetapi doa yang memberikan kekuatan, membangkitkan hati dan memberi harapan. Sangat menggembirakan mendengar kisah sebuah keluarga, yang walaupun terpisah jauh dari anak, orang tua dan anak selalu berdoa bersama di setiap jam tertentu via media komunikasi. Sangat menggembirakan jika para gembala dalam doa komunitas mengangkat doa bagi pribadi pribadi jemaat yang sedang mengalami kesulitan. Sangat menggembirakan seorang gembala mendoakan dan memberi berkat peneguhan bagi jemaat yang datang untuk minta didoakan atau ketika diminta datang untuk mendoakan. Seperti kata Paulus, walaupun doa kita sederhana, tetapi kuasa Allah bekerja luar biasa.
Kontemplasi
Gambarkan apa yang hidup di dalam hati Paulus ketika ia mendoakan jemaat Efesus.
Refleksi
Apakah aku juga mendoakan anggota keluarga, komunitas dan jemaat dalam doaku dan pelayananku?
Doa
Ya Bapa, semoga setiap anggota keluarga kami semakin hidup di dalam kasih dan berakar di dalam Yesus PuteraMu. Amin.
Perutusan
Doakanlah anggota keluarga anda, rekan komunitas dan jemaat untuk semakin berakar dalam kasih
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
