Lentera Keluarga – Jumat, 20 Juli 2018

0
486 views

Bacaan:  Yes  38:1-6.21-22.7-8; Yes 38:10.11.12abcd.16; Mat  12:1-8

Renungan:

SATU keyakinan umum adalah bahwa jika orang baik dan setia kepada Tuhan, pasti orang itu tidak akan celaka dan akan berumur  panjang. Hizkia merasa dirinya adalah raja yang baik dan setia di hadapan Tuhan, namun penyakit dan kematian menggerogotinya. Dalam doa dan tangisan ia memohon kepada Tuhan dan Tuhan memberikan perpanjangan usia dan pelepasan dari Asyur.

Pengalaman sakit, terutama yang lama dan tak tersembuhkan, menjadi beban bagi keluarga dan terutama bagi anggota yang sedang sakit. Tidak mudah merawat orang sakit karena yang sakit bukan hanya fisik saja tetapi juga psikisnya. Pengalaman seperti ini kadang membuat kita mempertanyakan kebaikan dan kasih Allah. Kita menolak sakit dan dengan tangisan memohon mujijat kepada Tuhan.

Pengalaman sakit menjadi kesempatan bagi kita untuk melihat kehadiran Tuhan dengan cara berbeda, yaitu mengenal Tuhan yang mengasihi tanpa syarat. Kita, yang sehat dan merawat yang sakit, belajar mempraktekkan kasih Tuhan yang tanpa syarat.  Kita yang sakit belajar untuk mengenal Tuhan yang mendampingi dan mencintai melalui orang yamg merawat kita. Pengalaman kasih Tuhan ini lebih utama dari pengalaman sembuh dan tidak sembuh, bahkan lebih dari kematian.

Kontemplasi

Gambarkan bagaimana pergumulan Hizkia berhadapan sakit dan kematian.

Refleksi

Bagaimana aku menerima pengalaman sakit yang dialami oleh anggota keluargaku atau bahkan sakit yang kualami?

Doa

Ya Bapa, semoga dalam situasi sehat dan sakit, kasihMu yang tanpa syarat menjadi sumber kebahagiaan dalam hidupku. Amin.

Perutusan

Merawat anggota keluarga yang sakit dengan terang kasih Tuhan yang tanpa syarat

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here