Lentera Keluarga – Tanggungjawab Iman

0
433 views

Tahun C-1. Pekan Biasa XX

Senin, 19 Agustusi 2019. 

Bacaan: Hak 2:11-19; Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44; Mat 19:16-22. 

Renungan: 

KITAB Hakim-hakim memberikan gambaran kepada kita di satu sisi arti pentingnya Tokoh Iman seperti Yosua dan hakim-hakim bagi kehidupan iman bangsa Israel, tetapi juga menunjukkan betapa tidak dewasanya iman dan kesetiaan mereka kepada Tuhan : “apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu masih hidup….tetapi begitu hakim itu mati, kemballlah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Mereka lemah dalam tanggungjawab iman. 

Perkembangan iman gereja tidak terlepas dari tokoh-tokoh iman entah itu para imam ataupun para katekis; Ada imam, religius dan awam yang mempunyai kharisma untuk menarik ratusan bahkan ribuan orang pada kehidupan iman yang lebih baik, entah melalui pengajarannya yang menarik atau dengan doanya yang menyembuhkan atau dengan kebaikannya yang luar biasa.  Karena hidup mereka, banyak umat yang sangat terbantu untuk beriman lebih dan terlibat lebih dalam karya gereja. 

Namun kita juga perlu menyadari bahwa perkembangan iman itu tidak dapat kita sandarkan pada figur-figur tersebut dengan mengikuti kemanapun mereka berada. Kita bisa saja kecewa ketika menyadari bahwa tokoh-tokoh kita juga manusia yang rapuh dan bahkan dapat menjadi batu sandungan penghayatan iman kita. Jika ini terjadi, iman kitapun juga akan runtuh. 

Penting bagi kita untuk mempunyai tanggungawab iman, karena iman itu bersumber pada Roh Kudus. Siapapun imamnya, siapapun religiusnya atau katekisnya, dan bagaimanapun hidup mereka, kita tetap setia pada pilihan kita yaitu menjadi orang kristen yang taat. 

Kontemplasi:

Gambarkan bagaimana iman bangsa Isreal masih diwarnai dengan kultus pribadi. 

Refleksi:

Apakah iman kristenku didasarkan pada keputusan yang kokoh? Bagaimana aku mengembangkan tanggungjawab imanku? 

Doa:

Ya Bapa, semoga kami semakin bertumbuh dalam tanggungjawab iman. Amin.  

Perutusan:

Jangan mengkultuskan pribadi sebagai dasar beriman kita. Keputusan untuk memilih dan menghidupi iman kristen adalah tanggungjawab anda. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here