Memahami Itu Mencintai

0
322 views
Mencintai dengan kasih. (Ist)

BUNDA Maria mencintai Yesus lebih dari siapapun di dunia ini. Itu pasti.

Andaikan Bunda Maria tidak memahami Yesus sebagai Putera Allah itu tidak menjadi masalah. Andaikan Bunda Maria tidak mengerti konsekuensi sbg Bunda Yesus, itu tidak masalah.

Bunda menerima, melihat keseluruhan Yesus scr utuh, mendalam dan keseluruhan. Itulah cintanya.

Dalam gereja, kita mengenal istilah teologis Trinitas. Istilah Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus sendiri muncul dalam sejarah kekristenan tiga abad sesudah Yesus wafat. Istilah Tri Tunggal Maha Kudus merupakan formulasi teologis bapa-bapa Gereja.

Mereka mau menempatkan peran Yesus dalam kedudukannya sebagai pengantara satu-satunya antara manusia dan Allah. Dalam diri Yesus, mereka melihat ke-Allah-an dan ke-manusia-an yg utuh dan luar biasa. Ia sungguh-sungguh manusia dan Allah.

Sejarah mencatat bahwa sesudah kekatolikan semakin mapan, ada tragedi yang terjadi. Agama kita semakin organisatoris yang sarat dengan banyak aturan, dogma, dan ajaran Yesus ketimbang pribadiNya.

Bunda Maria, para Rasul dan Gereja Perdana pertama-tama melihat dan mengenal Yesus sebagai pribadi. Mereka memutuskan menerima Yesus karna pribadi istimewa yg mereka kenal. Benar bahwa Yesus memiliki ajaran-ajaran.

Jemaat perdana menekankan pada pribadi. Ajaran menjadi penting karena jemaat telah memilih pribadi Yesus. Mereka memahami ajaran-ajaran Yesus karena mencintaiNya. Cinta memang berarti memahami (love is none other than understanding).

  • Kini bila kita tak berhati-hati, pewartaan kristiani bisa lebih condong pada aturan, dogma atau hukum. Orang mengenal Gereja Katolik kaerna seri aturan, dogma, Kanon atau hukum. Tak heran kita sering mendengar ungkapan spontan.
  • “Jadi Katolik itu susah.”
  • “Orang Katolik itu harus bisa Doa Rosario.”
  • “Orang yg menikah secara Katolik itu tidak boleh cerai dan nikah lagi.”
  • “Orang Katolik tidak boleh menyanyikan lagu genjrang genjreng jedag jedug pakai band dalam liturgi Gereja. Anak kecil tidak boleh ramai di gereja. Perempuan tidak boleh pakai rok pendek di gereja.”
  • “Orang Katolik itu harus menyembah Maria.”
  • “Orang Katolik harus menghargai Paus.”

Rangkaian aturan, hukum, masih bisa terus dilanjutkan. Tap itu tidak serta merta menjelaskan Siapa Pribadi Yesus yang dikenal dicintai Bunda Maria, yang dihidupi para Rasul, yang menginspirasi para Santo, yang mendorong para Beato berbuat baik, meninggalkan segalanya untuk mengikutiNya, yang mengubah banyak orang untuk mencari nilai Kerajaan Allah dan mencintai sesama secara lepas bebas.

Cinta itu buta. Demikian orang bilang. Cinta itu kekuatan hebat untuk melihat secara luar biasa. Orang yang mencintai melihat hal yang istimewa yg tak setiap orang lihat. Matanya, telinganya, kulitnya, hatinya menjadi tajam karena cinta.

Dengan naif orang bertanya, “Apa yang istrinya lihat dari suaminya itu? Kenapa dia begitu mencintainya. Tidak ada yg istimewa… Apa yg pacarnya lihat dalam diri calonnya sehingga ia memutuskan menikahinya”.

Yang sesungguhnya terjadi, orang itu sungguh-sungguh mencintai suaminya atau pacarnya sehingga melihat segalanya dengan kacamata cinta.

Demikianlah dengan Bunda Maria. Setelah melalui perjalanan iman yang berliku, mencintai secara sungguh panjang serta mencapai ambang cinta Allah, Bunda memahami Allah dan caraNya yang khas dalam mencintainya. Kita memang tidak bisa sepenuhnya memahami atau mencintai Allah. Namun pemahaman akan Allah bukan lagi untuk bahan perdebatan.

Dari Bunda Maria, kita belajar memahami Yesus karena kita mencintaiNya. Bulan Maria ini menjadi kesempatan mencintai Buah Tubuh Maria yakni Yesus.

Jb. Haryo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here