Menjadi Pelayan Pastoral Bermutu dalam Iman, Harapan, dan Kasih

0
1,067 views
Retret untuk para imam dan frater Keuskupan Atambua, Timor, NTT.

SEBANYAK 28 imam dan frater yang berkarya di Keuskupan Atambua, mengikuti retret tahunan gelombang II, Senin 13  hingga hari Sabtu 18 Juni 2016 di Aula Emaus Atambua, Timor NTT. Acara retret di bimbing oleh Rm. Kristo Ukat Pr, seorang imam muda yang baru saja menyelesaikan studi di Malang.

Tema retret yang disiapkan oleh Rm Kristo adalah  “Menjadi Pelayan Pastoral yang Bermutu dalam Iman Harap dan Kasih.”

Rm. Kristo, ketika memulai kegiatan retret mengatakan, “Kesempatan ini adalah kesempatan berahmat. Jika dulu, dua orang murid berjalan di Emaus, saat ini lebih dari dua orang murid, mereka datang untuk mengalami rahmat Tuhan di Emaus. ini adalah saat rahmat dan biarkanlah nyanyian kecil ini menjadi nyanyian bersama kita.”

Kegiatan retret yang berlangsung sepekan itu, dibuka dan ditutup oleh Rm. Vikjen Keukupan Atambua, Rm. Dr. Theo Asa Siri Pr. Saat menutup kegiatan retret, Rm. Theo menyampaian terima kasih khusus kepada pembimbing retret dan juga atas nama Bapak Uskup Keuskupan Atambua, menyampaikan proficiat kedpda para imam, pater dan frater yang telah menyelesaikan kegiatan retret tahunan dengan baik.

Peserta retret para  imam dan frater Keuskupan Atambua, Timor, NTT. (RD Kris Fallo)
Peserta retret para imam dan frater Keuskupan Atambua, Timor, NTT. (RD Kris Fallo)

Imam senior dan Pastor Paroki Atapupu Rm. Maksi Alo Bria Pr, ketika dimintai sharing pengalaman suka-duka menjadi imam, mengatakan: “Saya menyadari bahwa hidup menjadi imam betul-betul belaskasih cuma-cuma dari Allah karena itu kita juga mesti berbelaskasih kepada umat yang kita layani. Bahwa satu hal yang menguatkan saya sebagai seorang imam yakni persaudaraan  dengan rekan kerja imam, dengan umat dan juga dengan keluarga.”

Acara retret ditutup dengan perayaan ekaristi bersama sekaligus perutusan oleh pembimbing retret.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here