Pelita Hati: 24.04.2020 – Menjadi Alat-Nya

0
512 views

Bacaan Yohanes 6:1-15

Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. (Yoh 6:8-9.11)

Sahabat pelita hati,

KITA berjumpa dengan kisah Yesus memberi makan lima ribu orang atau sering disebut kisah penggandaan roti. Keempat Injil  (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) dalam Kitab Suci kita, semua mengisahkannya. Namun injil Yohanes menampilkan seorang anak kecil yang  membawa roti jelai dan ikan itu. Berawal dari anak kecil inilah,  Tuhan melakukan tindakan mujizat-Nya.

Sahabat terkasih,

Dalam tradisi Palestina waktu itu, kaum perempuan dan anak-anak dikategorikan sebagai orang-orang lemah dan tak diperhitungkan. Namun justru berawal dari anak yang tak diperhitungkan inilah karya mujizat Tuhan terjadi. Yang lemah justru bisa menguatkan, yang tak diperhitungkan justru menjadi alat Tuhan bagi mujizat Tuhan. Dengan demikian Tuhan dapat menggunakan apa saja dan siapa saja untuk karya-karya mujizat-Nya. Kita pun juga dapat dipakai oleh Tuhan untuk menghadirkan karya mujizat-Nya. Ketika kita melakukan kebaikan bagi sesama, sekecil apa pun, sejatinya kita sedang menjadi alat dan tangan kasih-Nya. Maka marilah kita membuka hati dan tangan kita agar kebaikan Tuhan selalu mengalir.

Hai angin sampaikan salam rinduku,
aku ingin segera bertemu.
Hanya ini Tuhan persembahanku,
pakailah hidupku sebagai alat-Mu.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here