Presiden Filipina Duterte: Uskup tak Ada Guna

0
444 views
Duterte by courtesy of Asia Times

KONFERENSI para Uskup Filipina (CBCP) melalui Sekretaris Eksekutifnya  Bidang Urusan Publik Pastor Jerome Seciliano menjawab,  CBCP takkan mudah terprovokasi dengan komentar norak yang kembali dilontarkan Presiden Filipinan Duterte dengan menyebut keberadaan Uskup itu sebagai hal yang tak berguna.

“Kami tak ingin menyirami hal itu dengan bensin lagi,” kata Pastor Seciliano sebagai dikutip oleh AsiaNews edisi terbit Jumat tanggal 7 Desember 2018.

Komentar norak Duterte itu muncul saat dia berpidato dalam sebuah acara Overseas Filipino Workers (OFWs).

Dalam pidatonya itu, Duterte juga memprovokasi umat Kristiani di Filipina untuk memburu para Uskup dan kemudian tanpa ragu mau melenyapkannya.

Kritik Gereja atas eksekusi mati pengedar narkoba

“Konflik” CBCP dengan Presiden Duterte mengemuka, setelah pihak Gereja Katolik sering melontarkan kritik atas tindakan Duterte yang “main besi” menghantam para pengedar narkoba dan mengirimkannya ke lobang kematian tanpa proses peradilan.

Duterte juga menyebut kritik Gereja itu dianggapnya “sampah” dan tak berguna bagi rezim pemerintahannya.

“Bunuh saja para Uskup tersebut. Mereka tak ada guna. Kerjaannya hanya mengritik (pemerintah) melulu,” ungkap Duterte di acara OFWs.

Dalam pidato itu, Presiden Duterte juga menyebut bahwa Gereja Katolik itu merupakan lembaga keagamaan yang disebutnya paling “munafik”. Ia juga menuduh kaum berjubah sebagai orang-orang yang punya kelainan orientasi seks dengan menyukai hubungan intim sesama jenis.

“Mayoritas imam adalah kaum homo. 90% jumlahnya. Jadi, gak usahlah mengajari kami tentang apa itu moralitas,” ungkap Duterte.

Sama seperti yang lalu, Gereja Katolik Filipina melalui CBCP memilih “diam” dan tidak berminat mengomentari omongan serba norak dari Presiden Duterte tersebut.

Gereja Katolik tetap pada pendiriannya bahwa kerjasama dengan pemerintah tetap perlu dijaga demi perbaikan sosial di masyarakat.

“Gak usahlah berkomentar lagi. Komentar-komentar kami paling-paling malah hanya akan membuat situasi lebih runyam lagi,” kata Pastor Seciliano.

Sejak di pucuk kekuasaannya, Presiden Duterte dan Gereja Katolik sering berseberangan posisi menyikapi eksekusi mati terhadap para pengedar narkoba yang konon sudah lebih dari 5.000-an orang ditembak mati tanpa proses peradilan –hal yang menurut Gereja dianggap “berlebihan” dan melawan “kuasa” Tuhan atas kehidupan.

Gereja Katolik juga tidak sependapat dengan kebijakan Duterte yang telah memberlakukan undang-undang darurat militer di Mindanao –kawasan selatan Filipina dengan mayoritas penduduknya non Kristiani.

Mayoritas publik menyikapi omongan norak Presiden Duterte tersebut dengan nada marah.

Dari total jumlah penduduknya sebanyak hampir 105 juta jiwa, umat Kristiani menduduki porsi setidaknya 90%. Dari jumlah ini, sebanyak 83,6 % adalah Katolik dan sisanya Protestan (10%) dan kurang lebih 820 ribu kelompok denominasi  Kristiani lainnya.

Sumber:  Da Duterte nuovo attacco ai vescovi: ‘Uccideteli, sono inutili’

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here