Puncta 08.01.19 Markus 6:34-44 Hidup yang Ekaristis

0
948 views
Ilustrasi: Beberapa siswa SD Kanisius Kenalan makan bersama saat jam istirahat. (Sesawi.Net/Onesimus Maryono)

KENDURI adalah saat yang menyenangkan waktu kami masih kecil. Kami anak-anak selalu menanti bapak pulang dari kenduri. Bapak pasti membawa berkat berupa makanan yakni nasi, sayuran urap, gereh pethek, peyek dan telur separo.

Kalau agak istimewa masih ditambah daging ayam sebesar jempol. Telur rebus yang hanya separoh itu harus kami bagi berempat supaya semua ikut merasakan walau hanya sepotong kecil saja.

Makanan kenduri itu terasa nikmat sekali karena kami nikmati bersama. Kami saling berbagi dan saya yang paling tua tidak boleh mengambil duluan. Tetapi adik yang paling kecil diberi kesempatan untuk memilih lebih dahulu. Begitulah cara ayah saya mengajarkan semangat berbagi dan mendahulukan yang kecil.

Bacaan Injil hari ini menceritakan Yesus yang membuat mukjijat dengan menggandakan lima roti dan dua ikan. Yesus mengajak para murid terlibat memikirkan orang banyak yang kelaparan. “Kamu harus membei mereka makan!” itu perintah Yesus. Murid-murid diajak mensyukuri apa yang ada. Walau hanya lima roti dan dua ikan, tetapi kalau itu dipersembahkan kepada Tuhan dan disyukuri bersama bisa dilipatgandakan.

Yesus berdoa atas lima roti dan dua ikan, mengucap berkat dan memecah-mecahkannya.

Inilah nilai Ekaristi. Ketika kita mau mengucap syukur atas anugerahNya, memecah-mecah dan membaginya untuk sesama maka rejeki itu tidak akan kekurangan, justru akan berlimpah. Setiap kali mengikuti Ekaristi, kita diingatkan akan Yesus yang mengorbankan diri, dipecah dan dibagi-bagi untuk keselamatan kita.

Seperti para murid, kita juga diajak terlibat berbagi dengan sesama kita. Ketika kita mampu bersyukur maka seberapapun rejeki kita akan cukup. Namun ketika kita tidak mampu bersyukur bahkan serakah akan harta, kekayaan seluruh dunia ini tidak akan cukup memenuhi keserakahan kita.

Mari kita membangun hidup yang ekaristis yakni bersyukur dan berani berbagi.

Bunga mawar bunga melati
Tumbuh bersama bunga menur
Kalau kita sering ikut Ekaristi
Hati selalu mampu bersyukur

Berkah Dalem, Rm. A. Joko Purwanto Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here