PERJUANGAN tanpa kenal lelah dalam meraih sukses mesti senantiasa menjadi bagian dari orang beriman.
Yang Huiyan berhasil memiliki harta triliunan sebelum berusia 40 tahun. Saat ini, Huiyang berusia 37 tahun.
Perempuan asal China ini merupakan pemegang saham terbesar perusahaan properti Country Garden Holdings.
Berdasarkan data Wealth-X, ia memiliki harta sebesar US$ 5,1 miliar atau setara dengan Rp 72 triliun (kurs Rp 14.200). Ia menjadi wanita terkaya di Asia.
Country Garden sendiri merupakan perusahaan properti nomor 6 di dunia dan memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$ 61,87 miliar atau setara dengan Rp 866 triliun.
Kekayaan Huiyan sendiri terjadi, ketika ia berusia 25 tahun. Saat itu, ayahnya yang juga seorang pengusaha, Yang Guoqiang memberikan 70% saham miliknya kepada Huiyan. Ia menjadi kepercayaan ayahnya, karena telah memiliki ketertarikan dalam berbisnis sejak kecil.
Huiyan remaja selalu mengikuti sang ayah yang melakukan rapat bisnis. Ia juga turut mengamati bagaimana ayahnya mengelola perusahaan.
Huiyan pun melanjutkan ketertarikannya dengan belajar ilmu pemasaran dan logistik di Universitas Ohio State, Amerika Serikat. Setelah lulus tahun 2005, ia kembali ke China. Ia bergabung untuk mengembangkan usaha sang ayah.
Ia dipercaya sang ayah menjadi manajer pembelian. Setahun kemudian, ia diangkat menjadi direktur eksekutif yang dipercaya hingga saat ini.
Ia pun tercatat menjadi orang terkaya ke-42 di dunia berdasarkan data Forbes dan nomor 6 di China. Dia telah berada di daftar miliarder muda Forbes selama beberapa tahun.
Berjuang dalam dunia nyata
Suatu usaha yang berhasil tidak datang dengan sendirinya. Usaha itu dilalui dengan berbagai tantangan. Ada saat orang melakukan usahanya dengan mulus-mulus saja. Ada saat orang mengalami berbagai kesulitan, namun karena tetap bertahan, orang mengalami kesuksesan.
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk tetap bekerja meski ada banyak rintangan yang kita hadapi. Huiyan memulai kariernya sejak kecil. Ia menggunakan kesempatan ayahnya yang melakukan rapat bisnis.
Ia tidak menyia-nyiakan waktunya. Dengan belajar dari lapangan, ia dipercaya oleh ayahnya untuk mengambil alih perusahaannya. Ia menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan itu.
Perjuangan tanpa kenal lelah menjadi bagian penting dari upaya untuk menjadi sukses. Orang yang hanya bermimpi tentang kesuksesan, namun tidak berbuat apa-apa hanya membuang-buang waktu.
Orang seperti ini bagai merindukan bulan jatuh dari langit. Tentu saja hal ini tidak mungkin terjadi. Karena itu, kita mesti menancapkan perjuangan kita dalam-dalam untuk meraih impian kita.
Mari kita terus-menerus berjuang dalam dunia yang nyata. Dengan demikian, hidup ini menjadi kesempatan untuk membahagiakan diri dan sesama. Tuhan memberkati.
Frans de Sales SCJ
