“Trainwreck”, Berani Intropeksi

0
1,199 views

FILM drama komedi baru berjudul Trainwreck (2015) dapat menyuguhkan parodi anak-anak muda zaman ini yang terkena pobhia komitmen.

Indoktrinasi yang salah

Amy Schumer sejak kecil sudah diindoktrinasi oleh ayahnya tentang pernikahan yang tidak pernah abadi. Hal ini dikarenakan Gordon (Colin Quinn) sang ayah dari Amy mengalami perceraian. Didikan sang ayah ini mempengaruhi cara Amy membangun relasi dengan lawan jenis.

Di masa dewasanya, Amy bergonta-ganti pasangan dan tidak ada satu pun yang permanen. Ia enggan membangun hubungan yang serius, karena baginya hubungan yang serius pun akan berakhir dengan tragedi.

Lebih baik ia matikan kepekaan cintanya. Ia lebih memilih tenggelam dalam dunia kerja.

Cinta datang

Seri cerita berubah ketika Amy diberi mandat oleh Dianna (Tilda Swinton) untuk menulis artikel bertema dokter para olahragawan. Saat melakukan riset untuk tulisannya, ia mewawancarai Aaron Conners (Bill Hader). Aaron itu dokter muda dan kondang di antara para atlit dan cukup berprestasi dalam bidangnya.

Singkatnya, mereka menjadi intim. Relasi itu mengubah banyak hal dalam diri Amy. Namun ketika hubungan mereka telah berjalan jauh, Amy takut hubungan itu akan berakhir dengan tragedi. Aaron berusaha meyakinkannya bahwa mereka bisa melewatinya. Aaron telah membuktikan bahwa kerjanya didedikasikan untuk Amy. Ia juga menjalin kedekatan dengan ayah Amy, sesuatu yang bagi amy mengagetkan.

Tetapi Amy takut dengan bayangannya sendiri. Sampai suatu kali terjadi pertengkaran yang dikarenakan pekerjaan masing-masing. Tulisan Amy ditolak oleh Dianna karena dianggap membosankan. Lalu hari berikutnya Aaron membatalkan operasi otot karena kondisinya yang tidak fit.

Amy dan Aaron sadar bahwa ikatan batin itu sering dihalangi oleh ambisi dan perspektif masing-masing. Mereka berpisah. Untuk sementara moment itu dipakai oleh masing-masing untuk merenungkan perjalanan mereka. Intropeksi diri lain katanya.

Di akhir dikisahkan beberapa waktu setelah merenungkan kisah perjalanan cinta mereka, amy memutuskan untuk memulai kembali hubungan mereka yang mati suri. Amy mematahkan doktrin dari sang ayah. Caranya ia mengubah cara berpikirnya tentang suatu relasi.

Cerai bukan solusi

Rupanya hubungan percintaan seseorang dipengaruhi pula oleh didikan orang tua dan lingkungan. Tidak cukup suatu relasi dibangun atas cinta saja. Perlu pula yang namanya perubahan cara berpikir yang lebih sehat untuk meneguhkan relasi cinta itu.

Dalam film Trainwreck ini, cara untuk mengubah cara berpikir ialah dengan memasukkan diri dalam relasi yang serius dan tidak mengingkari suara hati. Selalu ada konflik, perbedaan pendapat, bahkan tak jarang mengambil jarak agar masing-masing agar pasangan mampu melihat hubungan mereka secara jernih. Tetapi percayalah waktu dan kerendahan hati untuk dibimbing dan mengakui ambisi diri akan membantu pasangan untuk berjalan lebih lama lagi. Bersama-sama.

Semoga film ini menginspirasi banyak pasangan untuk tidak mudah berkata, “Cerai” ketika menghadapi konflik dan ketidakcocokan. Amy dan Aaron memberi contoh bahwa kadang dalam suatu relasi perlu ada waktu untuk sendiri guna berintropeksi. Bukan untuk menyudahi suatu hubungan yang telah dibangun bertahun-tahun dengan susah payah. Tetapi untuk mengencangkan cinta yang telah terikat.

Selamat menonton.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here