Yayasan Tarakanita Bengkulu Gelar Pelatihan Jurnalistik: Mau Bisa Menulis, Ya Latihan

0
400 views
Para peserta Pelatihan Jurnalistik di lingkungan Yayasan Tarakanita Bengkulu. (Romo Frans de Sales SCJ)

“MELAYANI dan Menginspirasi Sesama melalui Kata dan Citra” merupakan tema sentral yang diangkat dalam pelatihan jurnalistik, Jumat hingga Sabtu (11-12/10).

Bertempat di aula SD Sint Carolus, Bengkulu, sebanyak 22 orang mengikuti pelatihan ini. Mereka adalah para peserta didik sebanyak empat orang, para guru, dan staf Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu sebanyak 18 orang.

“Tujuan kegiatan ini adalah mendorong dan memotivasi para peserta, supaya bisa menulis. Itu dulu. Karena keprihatinan kita itu kan sebenarnya bukan soal tahu menulis, tetapi bisa menulis. Itu yang terpenting,” kata Romo Frans de Sales SCJ, narasumber pelatihan jurnalistik  dari Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Palembang.

Terobosan baru

Pelatihan Jurnalistik di Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu ini baru pertama kali diselenggarakan.

“Harapannya, guru dan staf, serta murid, bisa menulis berita dengan baik, dengan memanfaatkan media sosial dan media massa yang ada,” kata Lorensia Elin Permata, panitia penyelenggara Pelatihan Jurnalistik.

Selain dapat menulis berita dengan baik, Pelatihan Jurnalistik ini juga merupakan bekal bagi para guru dan para peserta didik untuk mempromosikan, serta menyebarluaskan hal-hal baik kepada masyarakat.

“Guru dan karyawan diundang lebih banyak daripada murid, karena para guru dianggap passion di bidang itu. Tidak harus guru Bahasa Indonesia. Guru-guru lebih bisa membawa ilmu untuk murid-muridnya,” kata Elin, sapaan akrab dari Lorensia Elin Permata.

Penulis menjadi narsum Pelatihan Jurnalistik untuk para murid, guru, dan karyawan Yayasan Tarakanita Bengkulu.

Teladan Bunda Elisabeth, pendiri Kongregasi Suster CB

Tidak tanggung-tanggung. Kegiatan Pelatihan Jurnalistik ini rupanya terinspirasi dari cara hidup Bunda Elisabeth, pendiri Kongregasi Suster-suster Carolus Borromeus, yang menaungi lembaga  Yayasan Tarakanita.

“Bunda Elisabeth selalu menulis. Mukjizat Tuhan perlu ditulis dan diwartakan. Pengalaman setiap hari itu mesti ditulis, sehingga memberi makna. Dengan menulis, kita ikut serta menyebarkan informasi yang baik dan benar kepada semua orang,” tandas Sr. Yesina CB, Ketua Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu.

“Bunda Elisabeth itu sifatnya tidak pernah pilih-pilih dalam melayani. Jika kita maknai sungguh-sungguh, itu sangat menginspirasi, bukan hanya untuk orang-orang yang sudah tua, juga untuk generasi muda,” tambah Elin.

Menurut Elin, di tengah pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi, Bunda Elisabeth berharap ‘anak-anaknya’ dapat melayani sesama, dengan menggunakan media sosial.

“Jika dilihat dari keprihatinan jaman sekarang, kita mudah termakan berita-berita hoax, tanpa memilahnya terlebih dahulu. Melalui kata, kita dapat belajar menulis dan citra merupakan visual,” ujar Elin, Kepala Bagian Personalia Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini tidak hanya mempelajari teori, namun juga praktik.

Selain Pelatihan Jurnalistik, ada juga Pelatihan Membuat Film Pendek menggunakan kamera handphone keesokan harinya, Sabtu (12/10).

“Semoga para peserta tidak putus asa, meski banyak tantangan, karena menulis butuh keseriusan,” harap Romo Frans.

Elin berharap, kemampuan menulis para peserta semakin baik. “Menulis dengan sungguh-sungguh. Bisa mewakili apa yang ingin dituliskan. Melalui tulisan dan tayangan-tayangan yang dibuat, sekolah kita semakin dikenal dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” harap Ibu Elin.

Elin juga berharap agar mereka yang mengikuti pelatihan, dapat membagikan ilmu mereka kepada yang lain.

“Juga gambaran murid dalam mengikuti lomba Olimpiade Sains Tarakanita Nasional (OSTARNAS) dan bisa mengajari teman-temannya tentang materi ini,” kata Elin yang pernah menjadi guru biologi ini.

Para peserta terlihat antusias.

Hal ini dibuktikan dengan kesediaan dari setiap peserta membawa handphone dan laptop yang digunakan dalam praktik pelatihan ini.

“Dalam mengikuti kegiatan ini, saya banyak mendapatkan ilmu dan pelajaran untuk bekal saya mengikuti lomba OSTARNAS tahun ini,” kata Cindy (14 tahun), seorang peserta Pelatihan Jurnalistik 2019.

PS: Naskah disunting dari materi berita garapan Frenita dan Kevin Luis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here