70 Th Uskup “Anak Kampung” Mgr. Agustinus Agus, Anugerah Tuhan yang tak Pernah Pudar

0
518 views
Perayaan 70 tahun Mgr. Agustinus Agus, Uskup Keuskupan Agung Pontianak. (Priscilia Graciela)

WAKTU terus bergulir mendekati penghujung hari di bulan November. Tak terasa, momen spesial yang dinanti-nantikan oleh para kaum berjubah dan umat telah tiba.

Momen spesial tersebut terjadi pada hari Jumat 22 November 2019 di mana Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus merayakan ulang tahun yang ke-70 tahun di STT Pastor Bonus, Siantan, Pontianak.

 “Atas nama semua orang hadir di sini, mari kita mengucapkan ‘Selamat Ulang Tahun’ Mgr. Agustinus Agus,” ucap Pastor Edmund Nantes OP dengan lantang disambut dengan seruan dan tepuk tangan umat yang hadir.

Dalam sambutannya, Pastor Nantes OP mengungkapkan bahwa mereka merasa disayangi, sebab Mgr Agustinus Agus merayakan momen spesialnya di tempat para calon imam mengenyam pendidikan.

Prosesi iring-iringan para imam.
Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus didampingi Rektor Seminari Tinggi Interdiosesan Regio Kalimantan Romo Edmund Nantes OP (seberang kanan)

“Seminari ini adalah jantung keuskupan. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Monsinyur yang berulang tahun dan mengambil tempat ini untuk merayakan ulang tahunnya,” katanya.

Perayaan hari istimewa Mgr Agustinus Agus diawali dengan misa syukur yang dipimpin oleh Mgr. Agustinus Agus sebagai selebran utama bersama Pastor Edmund Nantes OP dan Pastor Alexius Alex Mingkar Pr beserta 15 imam lainnya dari berbagai Kongregasi dan satu oran Diakon.

Kenangan masa kecil

Dalam homilinya, Mgr. Agustinus Agus berkisah tentang pengalaman kecilnya yang sungguh sangat membekas bersama kedua orangtuanya, ketika dia masih kecil sampai perjalanan hidupnya menjadi seorang uskup.

Ketika masih kecil, Mgr. Agustinus Agus berjalan kaki menuju sekolah selama satu setengah jam. Beliau juga merasakan pengalaman sedih yang tidak bisa dilupakan, ketika ibunya sakit dan harus dibawa menggunakan tandu.

Selamat ber -HUT 70 tahun.

Kemudian, beliau merasakan anugerah, ketika orangtuanya menyaksikan dirinya ditahbiskan menjadi seorang imam

“Kalau saya lihat perjalanan hidup, saya merasakan betapa besar anugerah Tuhan,” kenang uskup yang piawai berpantun itu.

Pengalaman indah kembali dia alami, ketika pertama kali bertemu Paus Fransiskus di Katedral yang paling megah di mana dia tidak merasa kesulitan untuk bertemu Paus sebab mereka berada di dalam satu ruangan.

“Saya merenung dan terkadang hampir menangis, apakah saya mampu untuk membalas kebaikan Tuhan? Kalau saya lihat riwayat hidup saya, saya pikir tidak mungkin saya menjadi Uskup Agung,” katanya.

Masih banyak anugerah dari Tuhan yang dirasakan dan diterima oleh Mgr. Agustinus Agus; terutama anugerah berupa kebaikan dan dukungan dari para umat. Oleh karena itu, dalam usianya yang ke-70 tahun ini, beliau mengucapkan terimakasih atas kebaikan dan memohon kekuatan dari para umat untuk membantunya membalas kebaikan Tuhan.

Dendang lagu persembahan Mgr. Agustinus Agus.

Setelah misa syukur, perayaan istimewa ini dilanjutkan dengan hiburan dan ramah tamah. Hadir dalam acara tersebut yaitu perwakilan DPRD Provinsi Kalimantan Barat, perwakilan TNI-Polri Kalimantan Barat, tamu dari Jakarta, para kaum berjubah dari berbagai Kongregasi dan para umat.

Acara tersebut diisi dengan perayaan tiup lilin dan potong kue oleh Mgr. Agustinus Agus seraya diiringi nyanyian selamat ulang tahun oleh para umat.

Aura kegembiraan umat semakin terpancar ketika uskup yang piawai bernyanyi itu menyanyikan beberapa lagu yang mengiringi umat menari bersama.

Fr. Christi Liew OFMCap mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan suatu kemesraan dan kesatuan dalam nama Yesus, sebab umat memiliki uskup yang rendah hati.

Sukacita bersama umat lokal dan para frater Seminari Tinggi Interdiosesan Regio Kalimantan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here