Senin. Minggu Biasa XXI, Hari Biasa (H)
- 2Tes. 1:1-5.8b-10
- Mzm. 149:1b-2 3-4.5-6a dan 9b
- Mat. 23:13-22
Lectio
13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai Kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
14 (Celakalah kamu, hai Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai Kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Karena itu, kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.)
15 Celakalah kamu, hai Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai Kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk membuat satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah itu terjadi, kamu menjadikan dia dua kali lebih pantas masuk neraka daripada kamu sendiri.
16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak mengikat; namun, bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. 17 Hai Kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
18 Kamu berkata: Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak mengikat; namun, bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. 19 Hai Kamu orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
20 Karena itu, orang yang bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. 21 Orang yang bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang tinggal di situ. 22 Orang yang bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.
Meditatio-Exegese
Kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Surga
Yesus mengecam para pemimpin agama Yahudi, Ahli Taurat dan kaum Farisi. Ia menyebut mereka sebagai orang munafik, υποκριτα, hupokrita. Ia mengecam cara hidup yang berlawanan antara apa yang dilakukan dengan apa yang dikatakan.
Ia mengecam mereka dengan ungkapan, “Celakalah kamu …”. Ungkapan sangat keras ini ditujukan pada tiap pribadi, keluarga, komunitas, paroki dan masyarakat. Yesus mengajak untuk bercermin, mawas diri.
Ketika Yesus datang dan mengetuk pintu hati, apakah tiap pribadi siap untuk menjawab dan menerima-Nya (Why. 3:20)? Tuhan menawarkan pada masing-masing pribadi pintu terbuka menuju Kerajaan Allah. Namun pintu itu ditutup rapat dan suara panggilannya diabaikan.
Sabda-Nya (Mat. 23:13), “Celakalah kamu, hai Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai Kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Surga di depan orang.”, ae autem vobis, scribae et pharisaei hypocritae, quia clauditis regnum caelorum ante homines.
Pintu
Ketika Yakub melarikan diri dari Esau, karena ia merebut hak kesulungannya (Kej. 27:41), ia mencari pengungsian ke padang gurun. Di sana Allah mencarinya. Setelah bertemu, Ia memberi penampakan yang mengubah hidupnya sendiri dan hidup seluruh orang sebangsanya.
Ketika Yakub tidur di bawah terang bintang-bintang Allah menyingkapkan tangga yang besar dan tinggi menjulang dari bumi ke surga. Tangga ini dipenuhi sejumlah besar malaikat yang naik dan turun di hadapan tahta Allah.
Allah membuka pintu surga bagi Yakub. Ia tak hanya menganugerahkan padanya tempat untuk mengungsi dan mendapatkan damai. Tetapi tetapi menawarkan padanya berkat dan tempat tinggal, tempat ia menjalin relasi mesra dengan Allah yang hidup.
Allah berbicara padanya dan membaharui janji yang telah dibuat-Nya untuk Abrahan dan ayahnya, Ishak, dan kini dengan Yakub dan keturunannya. Alah berjanji tidak hanya memberkati dan melindungi Yakub, tetapi membuatnya sebagai berkat bagi seluruh bangsa.
Saat berjaga, Yakub berseru, “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga.” (Kej. 28:17). Allah yang hidup membuka pintu surga bagi Yakub dan menjalin relasi baru dengannya dan seluruh bangsa.
Dia, yang bersemayam di atas tahta-Nya
Yesus menyingkapkan bahwa Ia datang untuk memenuhi nubuat yang disingkapkan dalam mimpi Yakub, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Kamu akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik pada Anak Manusia.” (Yoh. 1: 51).
Yesus menyatakan diri-Nya sebagai pintu (Yoh. 10:8-9) dan jalan (Yoh. 14:6). Pintu dan Jalan itu disediakan bagi tiap pribadi untuk menuju ke surga dan tahta Allah. Yesus menghendaki setiap orang dapat tinggal di tempat Dia bersemayam di atas tahta-Nya.
Tetapi, Ia mengingatkan para pemipin agama dan pengganti Yakub, karena, ternyata, mereka menutup pintu Kerajaan Allah bukan hanya untuk mereka sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Seruan-Nya, ουαι, ouai, celakalah, mengungkapkan tidak hanya rasa iba, kesedihan, tetapi juga duka.
Walau pun para pemimpin agama dan pemimpin masyarakat berusaha untuk menutup pintu surga, demi alasan yang terbungkus rapi untuk kepentingan mereka sendiri, Allah tidak pernah berhenti membukanya kembali.
Ia tetap terus membimbing umat mencari wajah-Nya, “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya…
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yes. 55: 6-9).
Katekese
Yang dikehendaki Tuhan kita. Santo Yohanes Chrysostomus, 349-407:
“Hal-hal inilah yang disingkapkan-Nya, dengan mengungkapkan semua kegilaan mereka akan kemuliaan, dan segala kegilaan lain yang berlebihan dan menjadi hama bagi jiwa. Karena kegilaan ini menyebabkan mereka semua melakukan kejahatan, yaitu, bahwa mereka melakukan semua hal hanya untuk dipertontonkan.
Tindakan ini membuat mereka menjauh dari iman, dan menyebabkan mereka mengabaikan apa yang sebenarnya merupakan kebajikan; dan memicu mereka untuk menyibukkan diri dengan kesucian tubuh saja, serta mengabaikan kesucian jiwa.
Sebenarnya, Ia hendak membimbing mereka ke arah kebajikan ilahi dan kesucian jiwa.Maka, Yesus menyebutkan belas kasih, keadilan dan iman. Karena ini adalah hal-hal yang membentuk hidup kita; inilah yang menjadikan jiwa suci, adil, mengasihi sesama manusia dan benar.
Dialah Pribadi yang meminta kita mengampuni dan dan tidak membuat kita menderita karena tidak mengampuni mereka yang berdosa terhadap kita (karena kita akan mendapat ganjaran ganda, baik menjadi pribadi yang baik terhadap sesama dan diri kita sendiri menemukan kebaikan dari Allah yang Mahakuasa).
Dan Ia membuat kita berbela rasa pada yang diperlakukan tidak adil dan dengan rela membantu mereka. Ia juga tidak membiarkan mereka menjadi penipu dan licik.” (Homily On Matthew 73.2)
Oratio-Missio
Tuhan, sabdaMu adalah hidup bagiku. Semoga aku tidak menutup pintu untuk kehadiran Kerajaan-Mu karena aku sombong dan tidak percaya. Bantulah aku mendengarkan sabdaMu dan hidup selaras dengan kehendak-Mu. Amin.
- Apa yang perlu aku lakukan supaya tidak dikecam-Nya dengan ungkapan, “Celakalah… .”
Vae autem vobis, scribae et pharisaei hypocritae, quia clauditis regnum caelorum ante homines – Matthaeum 23:13