Anak PAUD Santa Theresia Wedi-Klaten, Jadilah Pelopor Peradaban Kasih

0
376 views

TIM Pelayanan Pendampingan Iman Anak (PIA) Paroki Santa Perawan Maria Bunda Kristus Wedi, Kabupaten Klaten melakukan sosialisasi materi Aksi Puasa Pembangunan (APP) kepada orangtua murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Santa Theresia Wedi, belum lama ini. Sosialisasi materi APP ini diberikan kepada perwakilan dari orangtua murid yang beragama Katolik dan merupakan umat Paroki Wedi di setiap kelompoknya.

Kepala PAUD Santa Theresia Wedi Suster M. Margaretha AK menjelaskan, sosialisasi ini dimaksudkan untuk belajar bersama memahami materi APP dan membuat kotak APP yang tahun ini berbentuk “love” (hati) dan bertuliskan “Aku Pelopor Peradaban Kasih”. “Setelah sosialisasi ini, maka orangtua yang ikut sosialisasi diminta untuk juga mensosialisasikan kepada orangtua murid yang lain,” kata suster.

Suster Margaretha menyatakan, untuk mengenalkan nilai sosial kepada anak (yang berumur 3-6 tahun), maka anak membutuhkan “model karakter”. Karena anak belajar nilai sosial melalui “observasi perilaku model” dari orang dewasa. Kemudian, anak ini merekam dan meniru.

 Para orangtua murid sedang membuat kotak APP berbentuk “love” untuk anaknya.

“Karena jika anak disuruh menyayangi, berbagi, jujur, disiplin dan sebagainya (nilai sosial), tetapi dalam dunia atau lingkungannya “amburadul”, maka anak akan menemui kesulitan untuk memahami nilai sosial tersebut. Sedang sekolah bertugas membantu mengkondisikan atau menciptakan suasana kelas yang penuh dengan nilai sosial dan menjadi model karakter bagi peserta didik. Begitu juga dengan sesama temannya,” ujar suster.

Menurut Suster Margaretha, dengan memberikan teladan sikap kepada anak dalam lingkungan keluarga, maka ini dirasa jauh lebih mengena dan efektif daripada dengan memberikan penjelasan mengenai sikap secara panjang lebar kepada anak. Sebab, anak (peserta didik di sekolah) langsung mengalaminya.

“Teknik untuk mengenalkan nilai sosial kepada anak bisa diterapkan melalui pertama, mendorong anak untuk berkembang tahap demi tahap. Kedua, selalu mulai dari titik “kemampuan anak”. Ketiga, menciptakan kondisi di mana anak merasa berhasil. Dan keempat, memberi kesempatan anak untuk mencoba kemampuannya,” papar suster.

Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi materi APP ini, maka sebagian orangtua murid membuatkan kotak APP untuk anak-anaknya di teras Gereja Wedi dan di garasi Pasturan Wedi.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here