Atheis Mengenal Tuhan

0
296 views
The Epic Journey by Tim A. Chey

Bacaan 1: Kel 14:5 – 18
Injil: Mat 12:38 – 42

KONFLIK antara kebaikan dan kejahatan akan terus berlangsung selamanya. Misi untuk melawan iblis terus disadarkan oleh Tuhan.

Mungkin setiap hari, ada saja orang baik yang kalah dan menjadi jahat. Namun barangkali juga tidak sedikit orang jahat yang bertobat.

Timothy A. Chey adalah seorang sutradara film. Sampai umur 36 tahun, ia mengaku masih ‘atheis’.

Memiliki latar belakang pendidikan bidang hukum di Harvard Law School, namun ia lebih tertarik menekuni bidang film.

Saat berada di sebuah hotel di Filipina, secara tak sengaja ia menemukan Alkitab. Seolah ada yang mendorongnya untuk membaca.

Dari bacaan Alkitab, ternyata Tim banyak menemukan jawaban-jawaban atas masalah kehidupan yang dialaminya.

Maka saat itu juga ia memutuskan untuk bertobat, memuliakan Tuhan.

Sejak peristiwa pertobatan itu, Tim hanya ingin memproduksi film-film rohani. Sebuah pengutusan seorang mantan ‘atheis’ untuk menjadi pewarta lewat karya seni film.

Tuhan Yesus mengkritik sekelompok Ahli Taurat dan orang Farisi saat mereka menemui-Nya dan meminta tanda ilahi.

“Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.”

Namun Tuhan enggan menanggapi permintaan tersebut.

Menurut-Nya sudah banyak tanda Ia buat untuk bangsa Yahudi, namun mereka tetap saja tidak mau bertobat dan percaya akan keilahian-Nya.

Tuhan hanya mengindikasikan, akan memberi tanda “Kebangkitan-Nya”.

Menggunakan kisah Yunus saat tiga hari berada di dalam perut ikan paus lalu dimuntahkan keluar, Yesus juga akan ‘ditelan’ perut bumi selama tiga hari sebelum dibangkitkan Allah Bapa-Nya.

Kebangkitan-Nya itulah tanda keilahian-Nya.

Tuhan juga menggunakan kisah orang-orang Niniwe yang mau mendengar Yunus lalu bertobat. Serta Ratu Selatan yang tidak mengenal Allah, namun mau mendengar hikmat Salomo.

Allah menubuatkan bangsa Mesir yang jahat dan menindas ‘bangsa pilihan-Nya’ Israel, selama empat ratus tiga puluh tahun, bertobat.

“…Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insyaf, bahwa Akulah Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.”

Pesan hari ini

Tuhan mengutus kita pengikut-Nya, untuk terus melawan kejahatan selama-lamanya. Mempertobatkan orang jahat dan tidak mengenal-Nya agar sadar untuk mengimani-Nya.

Peperangan rohani pasti akan dimenangkan oleh kubu Tuhan.

“Tanpa Tuhan, kehidupan tidak memiliki makna, tujuan dan pengharapan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here