Bapa Sandaran Hidup Kami

0
488 views
Barang siapa melihat Aku melihat Bapa by Vatican News

Minggu, 24 Juli 2022
Hari Minggu Biasa XVII

  • Kej. 18:20-32.
  • Mzm. 138:1-2a,2bc-3,6-7ab,7c-8;
  • Kol. 2:12-14;
  • Luk. 11:1-13.

ADA banyak cara orang untuk memenuhi kebutuhan hidup kita.

Tuhan Yesus memberikan tiga cara yang terbaik dalam mengusahakan kepenuhan atas kebutuhan hidup kita.

Meminta, mencari dan mengetok. Persoalannya kepada siapa ketiga kata kerja itu kita alamatkan sangat menentukan hasilnya.

Ketika kita menaruh harapan pada manusia, kita sering kecewa, karena mereka punya berbagai syarat dan pertimbangan yang berdasarkan pada kepentingan mereka bukan pada apa yang sungguh kita rasakan dan harapkan.

Alamat terbaik dalam meminta, mencari dan mengetok adalah kepada Tuhan. Apa pun yang menjadi kebutuhan dan keinginan, kita sampaikan dan beritahukan kepada Tuhan melalui doa.

Karena Tuhan hanya memikirkan yang terbaik bagi kita tanpa syarat.

“Saya pernah hidup di titik yang paling rendah, ketika saya dinonaktifkan dari perusahaan karena dituduh menyalahgunakan keuangan serta diisukan ada hubungan yang tidak sehat dengan salah satu staf,” kata seorang bapak.

“Tidak ada satu orang pun yang mau percaya padaku, jangankan menolongku, mendengarkan keluh kesahku pun mereka tidak mau,” katanya

“Semua teman menjauh, dan bahkan orang-orang yang saya harapkan bisa menolongku pun mengambil jarak dan bahkan memojokanku dengan penilaian mereka,” lanjutnya.

“Kebanyakan mereka menyalahkanku, dengan tuduhan-tuduhan yang mereka dengar dari kasak kasuk yang beredar. Namun tidak satu pun dari mereka yang membantuku memecahkan masalah atau mencari jalan keluar dari permasalahan yang saya hadapi,” ujarnya dengan sedih.

“Dengan memberi penilaian dan tuduhan seakan mereka telah bertindak dan merasa sudah cukup berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan yang terjadi,” lanjutnya.

“Dalam keadaan seperti itu, saya hanya bisa berdiam diri dan menumpahkan semua gejolak di hati, kebingungan dan kegamangan kepada Tuhan,” sambungnya.

“Saya meminta, mencari dan mengetok kemurahan hati Tuhan untuk menolongku dalam mengurai permasalahan yang ada,” katanya dengan yakin.

“Saya sendiri tidak tahu bagaimana cara Tuhan menolongku, namun dari hari ke hari saya menemukan kekuatan untuk menghadapi situasi sulit yang saya hadapi,” lanjutnya.

“Ada banyak peristiwa yang tanpa saya sangka walaupun itu sebuah peristiwa kecil, ternyata menjadi jalan Tuhan untuk meneguhkan dan menolongku dalam mengurai masalah yang saya hadapi,” sambungnya.

“Tuhan selalu punya cara untuk membantu dan menjawab apa yang saya minta, saya cari kepada-Nya,” tegasnya.

“Sabar dan terbuka hati, serta rendah hati dalam menerima bimbingan Tuhan menjadi syarat ketika kita menaruh harapan di tangan Tuhan,” tegasnya lagi.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Berdoa kepada Tuhan itu memang harus fokus dan konsisten.

Hal ini seperti orang yang mencari sesuatu, atau mengetuk pintu. Mereka pasti akan mendapatkan, dan pintu akan dibukakan.

Hanya mereka yang sungguh-sungguh berusaha dan konsisten akan mendapatkan apa yang dicari.

Kadang kita berpikir bahwa doa yang didengarkan Tuhan adalah doa yang dikabulkan, menurut keinginan orang yang berdoa.

Berdoa bukanlah semata-mata berkaitan dengan terkabulnya permohonan kita, tetapi juga mendengarkan kehendak Tuhan.

Dengan demikian, doa memang perlu dibarengi dengan usaha maupun karya, tetapi dalam doa-lah diperoleh sumber kekuatan yang dari Tuhan untuk melakukan banyak hal dalam menghadapi siatuasi yang ada.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku punya waktu yang khusus untuk mencari, meminta dan mengetuk pintu hati Tuhan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here