Basilik Lateran Induk Seluruh Gereja

0
532 views
Ilustrasi (Ist)

Puncta 09.11.22
Pesta Pemberkatan Basilika Lateran
Yohanes 2: 13-22

ROMA adalah pusat kekristenan pada abad-abad awal tahun Masehi. Setelah abad penganiayaan oleh kaisar-kaisar Romawi, agama Kristen mulai berkembang sejak zaman Kaisar Konstantinus dan ibunya Helena menjadi pemeluk Kristen.

Mulai pada abad keempat Masehi banyak gereja-gereja besar dibangun oleh kaisar.

Di kota Roma ada empat basilika besar yang dibangun. Basilika Agung Santo Yohanes Lateran, Basilika Santo Petrus, Basilika Santo Paulus di luar tembok dan Basilika Santa Maria Maggiore.

Karena posisinya yang istimewa dalam sejarah kekatolikan Roma, hanya Basilika St. Yohanes Lateran yang disebut Basilika Agung (Archbasilica).

Di Basilika Lateran ini ada “Cathedra” atau tahta uskup agung Roma. Banyak orang mungkin mengira Basilika St. Petrus di Vatikan sebagai gereja katedral Sri Paus, karena seringnya Paus tampil dalam berbagai acara di Vatikan.

Tetapi kedudukan uskup Agung Roma yang resmi adalah di Basilika Lateran. Bisa dikatakan basilika ini menjadi “induk semua gereja” baik di Roma maupun di seluruh dunia.

Karena kedudukannya yang istimewa ini, hari ini dirayakan pesta pemberkatan Gereja Basilika Lateran.

Kita umat Katolik seluruh dunia menyatu bersama dengan induk Gereja yang ada di Roma. Kita semua adalah anggota Tubuh Mistik Kristus yang diikat dalam kepemimpinan Paus, sebagai Uskup Roma.

Kita bisa menyatakan perayaan ini sebagai “Kebhinekaan dalam kesatuan.”

Gereja Katolik dari berbagai penjuru dunia yang berbeda-beda budaya menyatu dalam iman akan Kristus dalam kesatuan dengan Paus di Roma, sebagai wakil Kristus, Sang Kepala Gereja yang sejati.

Dalam Injil, Yesus melakukan tindakan simbolik untuk mengembalikan roh Gereja sebagai tempat bertemu antara manusia dengan Tuhan.

Yesus menghendaki agar rumah Tuhan sungguh menjadi tempat Allah bertahta, bukan tempat untuk bertransaksi ekonomi demi kepentingan pribadi dan segelintir orang saja.

Tindakan Yesus yang mengusir para pedagang itu juga memiliki pesan simbolik bahwa Gereja itu bukan melulu bangunan fisik, tetapi Gereja yang sesungguhnya adalah persekutuan umat Allah yang percaya pada Kristus Tuhan.

Membangun Gereja berarti membangun umat Allah, bukan melulu membangun gedung.

Yesus menubuatkan bahwa Diri-Nya adalah Bait Allah. Dia berkata, “Rombaklah Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”

Yesus meramalkan kematian-Nya dan pada hari ketiga Ia bangkit. Kebangkitan membawa kehidupan baru. Umat Allah adalah gambaran Gereja yang baru.

Hidup Gereja menampakkan kasih Kristus yang telah mengorbankan Diri-Nya bagi manusia. Hidup baru dalam Kristus itu mesti menjadi semangat bagi kita semua.

Kita semua dipanggil menghadirkan Kristus yang hidup, menyelamatkan, mengobarkan kasih kepada semua orang.

Dengan demikian banyak orang juga mempunyai semangat hidup yang baru pula.

Tahun depan mau jalan ke Vatikan,
Tidak lupa membeli pizza di Roma.
Kita semua adalah satu dalam iman,
Mewujudkan kasih Kristus bagi dunia.

Cawas, satu dalam iman…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here