Batu Penjuru

0
186 views
Batu Penjuru
  • Bacaan 1: Kis. 4:1-12
  • Injil: Yoh. 21:1-14

Dalam konstruksi, batu penjuru memegang peranan penting. Diletakkan di sudut-sudut fondasi, berfungsi sebagai pengikat dan penunjuk arah bagi pembangunan selanjutnya. Batu penjuru akan sangat menentukan posisi dan stabilitas keseluruhan bangunan.

Dalam katolik, “Batu Penjuru” melambangkan Yesus Kristus sebagai fondasi utama (dasar) bagi iman dan Gereja.

Di saat iman para murid-Nya sedang “down” oleh kematian-Nya, mereka tergoda untuk kembali pada pola kehidupan lama sebagai nelayan. Namun Tuhan hadir untuk meneguhkan mereka. Tuhan memerintahkan menebarkan jalan ke sebelah kanan perahu.

“Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” sabda-Nya.

Bagi nelayan, hal ini mungkin terlihat lucu.

Semalaman menjala di tempat dalam tanpa hasil namun di pagi hari dan di tempat dangkal malah disuruh menjala. Para murid ditantang untuk berani setia dan taat pada perintah-Nya saat mengalami kesulitan (tidak mendapat ikan). Meski awalnya ragu, mereka pada akhirnya berani dan taat mendengarkan perintah Yesus dan menerima berkat.

Pagi hari itu, mereka menyadari bahwa Tuhan Yesus hadir menghampiri (menampakkan Diri) di pantai setelah kebangkitan-Nya.

Bagi mereka, Yesus adalah “Batu Penjuru”. Fondasi iman yang menyembuhkan dan menyelamatkan. “Batu” yang menentukan arah kehidupan dan menjaga stabilitas iman. Kita para pengikut-Nya “ditantang” untuk setia dan berani mengikuti arah-Nya.

Dalam pembelaannya saat disidang oleh para ulama Yahudi, Petrus mengatakan:

“Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru.

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

Pesan hari ini

Orang katolik dituntut untuk setia dan berani mengikuti perintah Tuhan Yesus (arahan-Nya), terutama disaat sedang terpuruk. Sebab Tuhan Yesus adalah “Batu Penjuru”, fondasi (dasar) iman kita.

“Kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu hati di dalam hati dan berjanji untuk tidak akan mengkhianati.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here