Bayang-bayang Kesalahan Terus Menghantui

0
285 views
Ilustrasi - Menghadapi bayang-bayang kesalahan masa lalu. (Ist)

Bacaan 1: Im 25:1. 8 – 17
Injil: Mat 14:1 – 12

SAAT test swab PCR menunjukkan hasil positif, biasanya lantas timbul perasaan cemas, takut dan bersalah.

Maklum, orang terpapar Covid-19 sering mendapatkan stigma negatif. Diperlakukan berbeda, dikucilkan, bahkan dianggap aib.

Tak heran, mereka yang terpapar sering merasa malu dan tidak mau orang lain tahu.

Ada kisah seorang penyintas Covid-19, sampai saat ini ia masih terus dihantui rasa bersalah.

Sulit keluar dari bayang-bayang rasa bersalah di masa lalu. Ia merasa bahwa dialah penyebab (menulari) dari kehilangan orangtuanya untuk selamanya.

Tidak sedikit pasien Covid-19 dihantui rasa bersalah dan sulit melepaskan diri dari perasaannya itu.

Apalagi saat mendengar orang meninggal akibat Covid-19, ingatannya langsung kembali kepada peristiwa itu lagi.

Raja Herodes sulit menghilangkan rasa bersalahnya, saat membunuh Yohanes Pembaptis.

Ia adalah pengagum dan senang mendengarkan ajaran-ajaran Yohanes.

Mendengar berita tentang Yesus yang terus membuat mukjizat-mukjizat, Raja Herodes langsung teringat akan kehebatan Yohanes Pembaptis.

“Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.”

Matius menggambarkan rasa sesal Raja Herodes dengan kata-kata, “Lalu sedihlah hati raja…”

Ia terpaksa harus membunuh Yohanes lantaran “termakan” janjinya sendiri kepada putrinya. Bahwa ia akan memberikan apa saja permintaan puterinya sebagai ungkapan sukacitanya melihat ia menari dengan bagus.

Termasuk saat puterinya meminta kepala Yohanes.

Bacaan pertama berkisah tentang ‘Tahun Yobel’ yang ditetapkan Allah sebagai tahun penebusan dan pembebasan.

Biasanya orang Yahudi melaksanakannya bersamaan dengan Hari Raya Pendamaian.

Dalam Tahun Yobel, Allah menjamin keadilan bagi umat-Nya. Golongan kaya tidak menindas golongan lemah.

Maka dalam tahun Yobel, semua budak dan orang-orang berhutang akan dibebaskan.

Bagi orang Kristiani, Tahun Yobel (Jubilee) dimaknai sebagai pembebasan belenggu dosa oleh Tuhan Yesus Kristus melalui kematian-Nya di kayu salib.

Pesan hari ini

Trauma (kesalahan) biasanya sangat membekas dalam ingatan, apalagi saat peristiwa itu terus berulang terjadi.

Berhentilah menjadi sempurna, kesalahan adalah untuk diperbaiki bukan diratapi apalagi menyalahkan diri sendiri.

“Kadang, hidup adalah tentang ketidaksempurnaan serta deretan kesalahan, segera ‘move on’. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here