Berkah Merapi

0
585 views
Fenomena alam awan Wedhus Gembel di Gunung Merapi by Yogya.com

Renungan Harian
16 Februari 2021
Bacaan I: Kej. 6: 5-8; 7: 1-5.10
Injil: Mrk. 8: 14-21
 
BEBERAPA
pekan lalu, Gunung Merapi di Jawa Tengah mengeluarkan letusan kecil yang menyebabkan banyak orang mengungsi untuk menyelamat diri dari bahaya letusan. Sudah beberapa kali, Gunung Merapi menunjukkan tanda-tanda bahaya.
 
Bagi penduduk di sekitar Gunung Merapi, bahaya letusan Gunung Merapi amat disadari dan dimengerti. Apalagi beberapa tahun lalu letusan Gunung Merapi menimbulkan banyak korban jiwa dan harta benda.

Penderitaan hidup di pengungsian sepertinya sudah menjadi “makanan” yang setiap kali harus dikunyah.
 
Meski demikian bagi penduduk di sekitar Merapi selalu melihat berkah di balik bencana letusannya. Gunung Merapi yang memuntahkan lahar panas yang bisa menghanguskan apa pun yang diterjangnya dan juga lahar dingin yang menggulung semua yang dilewatinya pada saat yang sama mengalirkan berkah bagi alam di sekitarnya.
 
Saat bencana besar beberapa tahun lalu, banyak wilayah di sekitar Merapi yang hangus dan meninggalkan sisa abu dan arang serta bebatuan yang berserakan.

Namun dalam beberapa tahun kemudian tanah-tanah itu menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang menghijau kembali, para petani dapat menghasilkan panenan hasil tanah yang subur dan para penambang pasir mendapatkan cadangan pasir yang lebih banyak.

Bencana yang menghanguskan dan memporak-porandakan seakan sebuah siklus pembaharuan alam sekitar.
 
Saat ini dunia sedang dilanda virus Covid-19, yang menghancurkan banyak sisi kehidupan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

Namun di balik bencana yang mengerikan ini juga seakan sebuah pembaharuan dunia. Udara menjadi lebih segar, kesadaran manusia akan kebersihan diri dan lingkungan menjadi tumbuh, solidaritas dan bela rasa menjadi tumbuh berkembang dan bagi orang beriman, orang diajak kembali kepada kesadaran akan imannya dan berjuang menghidupi imannya dengan lebih serius.
 
Di balik bencana-bencana yang mengerikan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa seakan menjadi sarana untuk memperbaharui dunia.

Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Kitab Kejadian, Allah murka dan memusnahkan dunia namun Allah tetap menjaga kelangsungan alam ciptaan sehingga ada pembaharuan alam ciptaan.

“Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betina. Tetapi dari binatang yang haram satu pasang jantan dan betinanya; juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpeliharalah hidup keturunannya di seluruh bumi.”
 
Bagaimana dengan aku?

Mampukah aku melihat berkah di balik bencana yang kualami?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here