Selasa 5 Desember 2023.
- Yes. 11:1-10.
- Mzm. 72:2,7-8,12-13,17.
- Luk. 10:21-24.
BANYAK orang yang mengatakan bahwa kita tidak akan pernah puas atas apa yang kita telah raih dalam hidup ini, karena kita tidak bersyukur.
Lebih parah lagi jangan sampai kita sebagai orang beriman, lupa akan cara bersyukur kepada Tuhan atas segala hal yang telah kita dapatkan selama hidup ini.
Bersyukur adalah cara kita memberikan respon akan kebaikan Tuhan yang nyata terjadi dalam hidup kita.
Ketika kehidupan kita berjalan dengan baik serta penuh sukacita dan berkat yang berlimpah seperti keluarga yang damai, karir atau pekerjaan yang menjanjikan, serta kesehatan menjadi bagian hidup kita, maka kita sangat percaya bahwa semua itu karena kasih setia dan kemurahan Tuhan.
Lalu bagaimana jika sebaliknya yakni hidup yang penuh dengan pergumulan, mengalami kesulitan ekonomi, keadaan sakit, keluarga berantakan, hidup yang teraniaya. Apakah Tuhan tidak sedang mengasihi kita? Atau apakah kasih setia Tuhan tidak tinggal dalam hidup kita?
“Saya jalani hidup ini apa adanya, dan selalu berusaha bersyukur atas apa yang terjadi,” kata seorang ibu.
“Apa yang sedang terjadi saat ini adalah buah dari penyerahan hidupku pada Tuhan,” lanjutnya,
“Semua berawal dari polah suamiku, yang meninggalkan aku dan anak-anakku, dan kemudian pergi dengan perempuan lain,” paparnya.
“Waktu itu, saya sungguh tak berdaya dan sangat tertekan, hingga hati kecilku selalu berbisik, Tuhan tolong bawa kembali suamiku pulang, apa pun kondisinya akan saya terima,” ujarnya.
“Tidak selang berapa lama, suamiku mengalami kecelakaan dan kemudian lumpuh,” lanjutnya.
“Sejak saat itu, suamiku diantar pulang kembali oleh perempuan itu, dan saya menerima dan merawatnya sampai saat ini,” imbuhnya.
“Lima belas tahun sudah berlalu, aku dan anak-anakku menerima suamiku yang tak berdaya,” sambungnya.
“Tuhan telah menjawab doaku, dan kini aku bersyukur atas karya Tuhan yang begitu ajaib,” tegasnya, “Allah telah menyelamatkan keluargaku, Allah telah mengajari kami bahasa kasih dan tindakan kasih,” lanjutnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,”Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”
Bersyukur kepada Allah merupakan bentuk kesadaran diri kita bahwa kita merupakan orang kecil yang penuh keterbatasan. Kita bukan siapa-siapa tanpa Allah.
Tuhan Yesus mengajak kita bersyukur, atas hidup yang Allah berikan, atas cinta Allah yang telah dilimpahkan di dalam hidup kita.
Kita juga diajak untuk belajar bersyukur atas semua hal yang terjadi dalam hidup kita, dan sadar bahwa segala yang terjadi itu merupakan campur tangan dari Allah sendiri.
Dengan bersyukur kita merasa bahagia, karena bisa nikmati keindahan hidup yang dianugerahkan Allah kepada kita meski kadang dibungkus dalam kepahitan dan kesulitan hidup.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku mensyukuri hidup yang aku terima dari Allah ini?