Biarawati Kalbar Belajar di Surabaya, Dapat Beasiswa Program Pintu Depan YKCA (1)

0
138 views
Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah (OSA) berbasis di Ketapang, Kalbar, menggandeng Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA) untuk ikut membiayai program studi sampai selesai S-1. (Dok. Sr. Margaretha OSA)

BEBERAPA tahun lamanya, saya mengampu tugas berkarya di lingkungan internal tarekat religius kami yang berbasis di Ketapang, Kalbar. Tapi sejak Agustus sampai Desember 2023, saya mengampu tugas baru. Diberi kesempatan emas untuk belajar. Dengan demikian, status saya sekarang adalah seorang mahasiswa.

Diutus untuk studi administrasi RS di Surabaya

Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah (OSA) telah menugasi saya untuk belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius à Paulo atau yang dikenal umum sebagai STIKVINC Surabaya.

Tentu saja, saya merasa sangat senang. Karena telah mendapat kepercayaan dari Kongregasi Suster OSA untuk menjalani penugasan studi khusus ini. Tarekat OSA mengutus saya belajar Administrasi Rumah Sakit di STIKVINC Surabaya. Saya mengampu tugas studi ini sejak Agustus 2023 lalu.

Menjalani tugas pengutusan studi khusus tentang Administrasi Rumah Sakit di STIKVINC Surabaya. (Dok. Sr. Margaretha OSA)

Beasiswa Program Pintu Depan Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA)

Kebahagiaan saya menjadi lebih “sempurna” lagi, karena Kongregasi Suster OSA berhasil “menggandeng” Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA). Guna bisa membantu pembiayaan biaya studi saya di STIKVINC Surabaya.

Bantuan beasiswa melalui YKCA itu diberikan kepada saya melalui Kongregasi OSA. Berupa paket bantuan beasiswa Program Pintu Depan untuk membiayai program studi S-1 saya sampai akhirnya selesai dan lulus kuliah. Diberikan dan dibayarkan setiap awal semester.

Kampus sangat kondusif

Rasa senang itu juga “dipicu” oleh lingkungan studi yang sangat kondusif. Kampusnya bersih, rapi, bagus dan nyaman. Apalagi suasana umum di STIKVINC juga mengkondisikan adanya semangat toleransi sangat tinggi. Kepada para pemeluk agama masing-masing disediakan tempat ibadah sehingga setiap orang bebas menjalankan aktivitas ibadahnya sesuai jadwal kewajibannya.

Saya, Sr. Margaretha OSA, bersama teman-teman kuliah. (Sr. Margaretha OSA)
Bersama teman-teman mahasiswa di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius à Paulo atau STIKVINC Surabaya. (Dok. Sr. Margaretha OSA)

Slogan 3S

Di STIKVINC Surabaya, setiap mahasiswa juga dimotivasi agar senantiasa aktif menerapkan “3S”. Tiada lain adalah sering-sering menyunggingkan senyum, memberi salam, dan menegur sapa. Kepada  siapa pun yang kami jumpai di kampus. Baik itu kepada dosen maupun sesama mahasiswa.

Dari kampus inilah, saya merasa mendapat pengalaman menarik: mendapat banyak teman dari latar belakang berbeda-beda. Saya orang asli Dayak dari Kalbar dan kali ini sudah mendapat banyak teman dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia. Masing-masing teman itu sangat humble, friendly, dan -yang paling penting- mau menerima kami masing-masing apa adanya.

Sungguh model bergaul yang sangat dijiwai semangat toleransi tinggi. Saya bersyukur bisa berjumpa dan kenal sama mereka semua.

Bersama para mahasiswa asal berbagai penjuru di seluruh Indonesia yang kini menjadi teman kuliah di STIKVINC Surabaya. (Dok. Sr. Margaretha OSA)

25 menit naik motor ke kampus

Perjalanan saya dari Komunitas Suster OSA di Koala Regency ke kampus STIKVINC à Paulo ditempuh dengan sepeda motor. Jarak lokasi sejauh 9,2 km ditempuh kira-kira selama 25 menit. Untuk hindari terjebak kemacetan di jalanan, maka setiap hari saya sudah harus berangkat dari rumah pukul 05.45 WIB.

Mengapa harus “sepagi” itu? Karena di STIKVINC setiap harinya ada kegiatan doa sentral. Dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Saya berangkat agak awal agar bisa ikut doa sentral atau doa.

Baca juga: Beasiswa YKCA Jadikan Lebih Bersemangat Rampungkan Studi Pariwisata (2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here