Bacaan 1: Yer 7:23-28
Injil: Luk 11:14-23
JOHA pergi ke pasar mengendarai keledai, sementara putranya berjalan di sampingnya. Saat melewati kerumunan, ada celoteh, “Dasar orangtua semena-mena, masak anaknya disuruh berjalan kaki.”
Joha turun dari punggung keledai dan berganti posisi dengan anak, karena merasa risih.
Di kerumunan lain, ada cemoohan, “Dasar anak durhaka, tega sekali membiarkan bapaknya berjalan kaki, sementara ia duduk enak.”
Ia menyuruh puteranya turun dan berjalan kaki bersamanya, sementara keledainya dituntun.
Lalu orang-orang berkomentar, “Orang aneh, mengapa keledai itu tidak dinaiki.”
Ia bersama sang anak lalu menaiki punggung keledai. Di lokasi lain, terdengar seloroh, “Bapak dan anak sama dungunya, masak seekor keledai lemah ditunggangi berdua.”
Joha dan anaknya turun, lalu keledai itu dipanggul berdua.
Mereka malah diketawain anak-anak kecil yang melihatnya. Karena serba salah, akhirnya keledai itu dilemparnya ke sungai. Capek deh.
Sudah sejak zaman nenek moyangnya, bangsa Israel selalu menegartengkukkan kepada Allah. Beberapa utusan, hamba-hamba-Nya, para nabi telah dikirim kepada mereka namun tetap tidak mau mendengarkan suara Tuhan.
Padahal perintah-Nya hanya dua:
“Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia.”
Mereka memilih menolak dan mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat.
Demikian juga di zaman Tuhan Yesus, saat Dia mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan malah dianggap menggunakan kuasa Beelzebul, penghulu setan.
Mereka meminta tanda keilahian-Nya, maka Tuhan menjawab:
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.”
Mereka sebenarnya sirik dan menolak keilahian-Nya. Lebih lanjut Tuhan mengatakan,
“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”
Suatu pemisahan kubu yang sangat jelas.
Pesan hari ini
Jika Tuhan bisa diajak bahasa gaul, mungkin Dia akan mengatakan “Capek deh…” kepada bangsa Israel dan orang-orang yang menegartengkukkan.
Tuhan hanya meminta untuk didengarkan suara-Nya dan ikuti seluruh jalan yang diperintahkan-Nya agar umat-Nya bahagia.
“Hal tersulit dalam kehidupan ini bukan mengungguli orang lain, tapi melampaui ego dan diri sendiri. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”
