ENTAH sampai kapan Mereka ini
akan kubiarkan terpajang di tembok kamarku
ya kamarku yang baru di Girlan Ungaran
yang mulai kutempati sejak 03 november
di tahun 2015 yang lalu
juga entah sampai kapan saat pindah lagi
nanti suatu Saat
mereka itu kugantung di tembok kamarku
mereka itu ya Mereka itu adalah saksi setia
yang melekat pada tubuhku
saatku berjalan dari Girli Kebon Dalem
menuju Girlan Ungaran
menempuh jarak duapuluhenam kilometer
menempuh waktu hampir tujuh jam
dan Mereka melekat di tubuhku
dan Mereka serba Putih
kecuali tongkat dan sapu tangan
dari sandal jepit celana baju dan topi itu
dan Mereka serba Putih
dan Mereka serba Putih
sendal jepit Putih
celana luar pun dalam Putih
baju Putih
topi Putih
dan Mereka serba Putih
baju Putih itu baju kolar baju khas Imam
dan celana adalah hadiah Pak Armen
sementara topi dan tongkat itu
adalah pemberian Sahabatku Mas Tikno
seniman Lukis dan Patung Gedongsongo
di Ungaran
yang kukenal dua puluh tiga tahun silam
dan teruslah kami bersahabat hingga kini
dialah bersama sejumlah orang Muda
dari Ungaran yang turut menjemputku
ke Girli Kebon Dalem lalu berjalan kaki
bersama kembali ke Girlan Ungaran
sungguh Istimewa
dan terima Kasih
tongkat itu berkepala Burung
hasil karyanya Sendiri
terbuat dari kayu pohon Akasia
: itu kepala Burung Pelikan – bisiknya –
simbol Pengorbanan
dan memang Burung Pelikan yang Saleh
adalah Simbol Yesus Kristus Tuhan
seperti kata St. Thomas Aquinas
: Pie Pellicane, Yesu Domine
dan Burung Pelikan itu rela mati
dengan cara memberikan tubuh darahnya
bagi anak-anaknya agar mereka hidup
sama seperti Yesus Kristus rela mati
menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya
demi keselamatan kita umat manusia
dan Mereka serba Putih serba Putih Mereka
dan kubiarkan Mereka
sandal jepit celana baju topi tongkat
serta sapu tangan pengelap keringat
akan tetap di Situ entah sampai kapan
setiap melihat Mereka kulihat pula diriku
mereka menjadi Penanda nyata bagiku
tekad kesetiaan Imamat hingga maut merenggutku