Dicari Tuhan

0
107 views

Sabtu, 16 Januari 2021

Bacaan I: Ibr 4:12-16
Injil: Mrk 2:13-17

“KETIKA meninggalkan hal yang kamu anggap buruk, terus kamu berpindah ke hal yang kamu anggap baik, Tuhan tidak serta merta memberi jalan yang mudah, Tuhan akan menguji kesungguhan kamu.” (Kang Mus, sinetron Preman Pensiun)

Benar kata Kang Mus bahwa memang tidak mudah kembali ke jalan yang baik dan benar. Ujian paling sulit adalah kesabaran menghadapi cibiran dan pandangan curiga dari orang-orang yang terperangkap dalam stigma kebinalan kita.

Seorang sahabat mengaku frustrasi karena setelah ikut camp rohani, pasangannya selalu nyinyir jika ada keributan dalam rumahtangganya.

“Percuma ikut camp rohani dan nangis-nangis kalau perilakunya masih sama saja,” kata pasangannya dengan sinis.

“Kata-kata seperti itulah yang membuat saya down dan hilang semangat untuk menata hidup,” katanya

“Padahal saya sudah berusaha setiap waktu untuk lebih baik dan jujur tetapi pasangan saya selalu ingat kesalahan saya dan mengungkit-ungkit terus masa lalu saya,” kata bapak itu kepadaku.

“Jalan pertobatan memang tidak mudah dilalui, anggap saja suara pasanganmu sebagai ujian dari niatmu,” jawabku kepadanya.

Sering kali kita harus berhadapan dengan orang yang punya kesombongan rohani, merasa dirinya paling sempurna dan tidak berdosa.

Hari ini, saya merasa sangat terhibur dengan sabda Tuhan Yesus, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa,”

Tuhan mencari saya, orang yang berdosa ini. Tuhan Yesus menegaskan bahwa Ia datang untuk menyelamatkan semua orang termasuk orang-orang yang dikucilkan. Justru orang-orang inilah yang harus lebih diperhatikan.

Sikap Yesus jelas terhadap mereka yang dikucilkan, disingkirkan, dianggap sampah dalam masyarakat dan mereka yang mendambakan keselamatan.

Bagaimana dengan sikap kita sebagai pengikut-pengikut-Nya?

Selamat pagi dan berkah dalem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here