DPP Inti Katedral Malang Rekoleksi di Paroki Kepanjen

0
893 views
Ilustrasi: Rekoleksi DPP Inti Paroki Katedral Malang di Paroki Kepanjen. (L. Suryono_

PAGI hari ini masih sejuk segar di sekitar Taman Malabar Malang.  Hangatnya sinar matahari belum sampai menyentuh tanah dan beberapa burung yang bersarang di Taman Malabar sudah berkicau seolah menyambut datangnya para peserta rekoleksi yang berkumpul di Lalan Malabar sekitar pukul 06.00 WIB pada Minggu 19 Maret 2016.

Di sana sudah tersedia tiga buah bus Bagong yang menunggu dan siap mengantarkan para peserta rekoleksi ke Paroki Kepanjen yang berjarak sekitar 20 KM ke arah selatan.

Mengapa harus kesana ke Paroki Kepanjen untuk rekoleksi  DPP Inti Paroki Katedral Malang?

Menurut Pak Nugroho selaku Ketua DPP, kegiatan di luar wilayah paroki ini bertujuan  ingin belajar persekutuan umat Allah dari stasi-stasi yang terhimpun dalam Paroki Santa Maria Tak Bernoda Kepanjen.  Juga ingin menggali kembali wujud persekutuan umat Allah sebagaimana tertuang dalam visi dan misi paroki.

Benar sekali Paroki Kepanjen adalah sebuah paroki yang teritorialnya amat luas dari lereng timur Gunung Kelud sampai dengan lereng barat daya Gunung Semeru. Kalau direntangkan, maka luasnya  bisa  mencapai 60 Km jarak dari ujung timur ke ujung barat paroki.

Paroki ini terdiri dari tiga wilayah (gabungan dari beberapa lingkungan terdekat) dan  tujuh stasi berada dalam 7 kecamatan wilayah administrasi pemerintahan. Walaupun demikian paguyuban umat Allah sungguh hidup.

Mengingat rekoleksi ini diikuti tidak hanya dari Paroki Katedral Malang tetapi juga mengundang dan melibatkan segenap pengurus DPP Paroki Kepanjen,  maka Bapak Dionisius selaku Ketua DPP Paroki Kepanjen menaruh harapan besar. Antara lain agar peristiwa yang mempertemukan pengurus umat dua paroki ini bisa meningkatkan pelayanan di kedua belah pihak. Juga agar dapat menyerap aspirasi yang dibawa dari kota untuk dapat diterapkan dalam pelayanan di stasi-stasi sebagai paguyuban umat Allah yang hidup semakin baik.

 Gayung bersambut

Rekoleksi ini mengambil tema “DPP Menghidupi dan Menghidupkan Paguyuban Umat Allah”.  Acara diawali dengan mendengarkan firman Allah dari Injil  Johanes 1:1-14   oleh Romo Emanuel Wahyu Widodo Pr.

Dalam penjelasannya,  romo mengajak semua yang hadir melihat kemuliaan Allah yang berupa kasih dan kebenaran. Allah yang ikut menyangga kehidupan manusia, Allah yang menata alam menjadi indah dan baik.  Juga, Allah yang rela menjadi hamba mengorbankan diri untuk orang berdosa;  Allah yang ditolak  dan diejek bahkan wafat di kayu salib.

Romo juga menyitir ajakan Bapa Suci Fransiscus agar para gembala berbau domba. Karena itu, para pengurus DPP diajak mau mempersembahkan daya dan upaya untuk menghidupi Gereja Umat Allah,  diminta untuk melibatkan diri melayani umat yang miskin tak terpelihara, dan menjadi pelayan bagi sesama.

Pertanyaan reflektif

Pertanyaan menggelitik disampaikan oleh romo. “Kita sebagai pengurus DPP ‘mau ngemong apa diemong?,” tanyanya.

Pertanyaan selanjutnya:  “Apa yang kurasakan sebagai pamong di paroki atau di lingkungan?,” lanjutnya  lagi.

Suasana rekoleksi DPP Inti Paroki Katedral di Paroki Kepanjen Malang. (L. Suryono)

Pertanyaan ini menjadi bahan diskusi kelompok yang terbagi dalam lima bidang tugas gereja.

Dalam diskusi kelompok bidang kesaksian,  Bapak Herman Yoseph Sudarmo dari Paroki Kepanjen menyampaikan adanya  dua seksi  yakni Seksi Budaya dan Seksi HAK. Ia menyampaikan dengan bangga dapat menghidupkan kelompok penabuh gamelan yang rutin berlatih di paroki, sekaligus nguri-uri budaya yang luhur ini.

Di balik itu, kata dia, para anggota kelompok ini meleburkan diri seperti garam ketika di masyarakat masuk dalam kelompok  jathilan dan campursari.

Bapak Stefanus Yulianto yang pinter ngendang sedang berusaha membangun kelompok yang dapat mengkolaborasikan  musik gamelan dengan organ. Kiprahnya mendapatkan dukungan penuh dari pastor paroki yang juga pinter memainkan alat musik biola.

Secara rutin kelompok ini mengiringi misa berbahasa Jawa pada setiap Selasa Kliwon di Gereja Stasi Pagelaran.

Seksi HAK Paroki Kepanjen setiap tahun mengadakan open house Paskah dengan mengundang komunitas-komunitas di luar gereja untuk hadir di acara paskahan paroki dengan tujuan agar para undangan lebih mengenal gereja paroki, umat katolik dan apa itu paskah.

Kepada segenap peserta dari Malang,  Romo Emil berpesan  agar melihat ‘pletikan-pletikan’ yang disampaikan umat Paroki Kepanjen di diskusi-diskusi kelompok untuk dibawa dalam tugas pelayanan masing-masing di Paroki Katedral Malang. Ini berguna agar  dapat semakin menghidupkan Paguyuban umat Allah.

Rekoleksi ini mengambil tempat di Aula SMAK Yos Sudarso Kepanjen dan dimahkotai dengan misa di Gereja Paroki Kepanjen yang dipersembahkan oleh Romo Emanuel Wahyu Widodo Pr (Pastor paroki Katedral Malang) dan Romo Heribertus Supriyadi O.Carm (Pastor Paroki Kepanjen).

Perjalanan pulang dari Kepanjen ke Katedral makan waktu sangat lama. Hanya untuk jarak 20 km, waktu perjalanan mencapai lebih dari satu jam. Itu karena kami berpapasan dengan banyak konvoi pendukung AREMA yang tengah merayakan kemenangannya menjuarai Piala Presiden pekan lalu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here