Filosofi Lilin

0
1,896 views
Lilin mengurbankan diri untuk menerangi sekitar. (Ist)

Bacaan 1: Ezr 1:1 – 6
Injil: Luk 8:16 – 18

ADA banyak makna tentang lilin. Lilin menjadi simbol sebuah harapan serta tuntunan. Ada makna kehidupan, kebijaksanaan serta pengorbanan dalam sebuah nyala lilin.

Dia rela menerangi sekitarnya yang gelap, sambil melelehkan dirinya hingga habis terbakar tubuhnya.

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin banyak orang mengabaikannya. Namun disaat gelap melanda maka banyak orang mencarinya.

Saat acara ulang tahun, perayaan agama, makan malam yang romantis, lilin hadir menjadi sebuah harapan.

Hari ini Tuhan Yesus mengajarkan tentang “filosofi pelita”.

“Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.”

Mirip dengan lilin, pelita adalah lampu api kecil yang dipakai untuk menerangi ruangan di saat gelap. Dengan menyalanya pelita maka seluruh ruangan menjadi terang. Sebaliknya jika pelita itu ditutupi, maka ruangan menjadi gelap.

Pelita atau “Terang” itu adalah Kerajaan Allah yang diwahyukan dalam diri Yesus.

Tuhan Yesus yang adalah “Terang Dunia”.

Datang ke dunia untuk menghapus kegelapan yaitu dosa.

Orang berdosa hidup dalam kegelapan, namun ketika orang tersebut menerima Yesus dalam hidupnya maka hidupnya menjadi terang.

Allah sebagai penguasa alam semesta kadang menggunakan orang-orang yang tak terduga untuk menyatakan kehendak-Nya. Raja Koresh merupakan musuh bangsa Israel dan tidak mengenal Allah.

Ia digerakkan-Nya untuk memulangkan sisa-sisa Israel yang masih memelihara kesetiaan kepada-Nya.

Bahkan Raja Koresh juga memerintahkan setiap daerah membantu (emas dan perak) setiap orang Israel yang akan pulang ke Yerusalem.

Raja Koresh, ia tidak mengenal Allah (semestinya tidak berguna di hadapan-Nya). Namun menjadi berguna bagi-Nya untuk membangun kembali bait Allah di Yerusalem. Ia berguna untuk menyalakan kembali “Terang di Yerusalem”.

Pesan hari ini

Kita harus seperti ruangan, mau membuka diri menerima terang pelita (Sabda Allah) supaya kaya dalam hidup.

Orang kristiani adalah lilin atau pelita yang harus menyala di tempat kegelapan. Ia akan menampilkan jati diri Kristus sebagai jalan hidup yang harus dijalani.

“Belajarlah setia dan beriman kepada Allah walau tidak sejalan dengan keinginan kita. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here