Gagalkah WYD Madrid 2011?(2)

0
1,306 views

Banyak orang muda yang menghadiri WYD kali ini datang dari masyarakat yang mengatakan bahwa Allah bukanlah yang esensial dalam hidup mereka; bahwa Yesus hanyalah salah satu tokoh dalam sejarah; dan bahwa mereka pun dapat menjadi religius dan rohani tanpa harus menjadi bagian dari Gereja. Sebagian datang dari masyarakat yang dikondisikan untuk hidup bagi diri sendiri dan bukan untuk orang lain, serta menikmati hidup untuk kesenangan. Sebagian lagi datang sebagai bagian dari umat Katolik yang ditindas dan dikejar-kejar oleh penguasa serta mayoritas yang berbeda. Sebagian datang dari minoritas dari sebuah masyarakat yang multikultur dan agama. Banyak perserta juga dari Iran, Kuwait, China, Vietnam. Saya sempat kaget melihat kaos peserta bertuliskan, “Seminary Saint Ephrem, Iraq.” Ketika mereka datang dan ambil bagian dalam WYD mereka diajar dan diberi inspirasi, bahwa hidup akan menjadi lebih berharga ketika kebebasan sejati ditempatkan dalam komitmen kepada Yesus Kristus, bahwa di tengah-tengah tekanan mereka tidak sendiri.

“WYD telah berusaha memberikan apa yang terbaik bagi Orang-orang Muda Gereja Katolik: sakramen-sakramen (terutama Ekaristi dan Rekonsiliasi); Sabda Allah, kesalehan, devosi, pendalaman iman, persaudaraan, dan keindahan iman Katolik”

Dalam Ibadat Sabda sesudah penyambutannya di Plaza de Cibeles, Paus Benediktus mengatakan:

“Orang-orang muda yang terkasih, dengarkanlah dengan seksama sabda Tuhan, agar bagimu sabda itu menjadi “Roh dan Hidup,” (Yoh 6: 63), akar yang memperkaya keberadaan anda, tatanan hidup yang membuat kita serupa dengan Kristrus – miskin dalam roh, haus akan keadilan, berbelas kasih, murni dalam hati, pencinta kedamaian. Dengarkan Dia setiap hari sebagai sahabat yang tak pernah mengkhianati anda, sebagai seorang tempat kita berbagi kehidupan. Tentu anda tahu, ketika kita memisahkan diri dari Kristus, kita akan tersesat, kita akan menapaki jalan kebutaan dan dorongan-dorongan cinta diri, atau jalan yang menyanjung kepentingan diri, menipu dan berubah-ubah, yang akhirnya meninggalkan kekosongan dan frustrasi.”

“Pergunakan hari-hari ini untuk semakin mengenal Kristus dan menjadi semakin yakin, bahwa dengan mengakarkan diri pada-Nya, semangat dan kegembiraan anda, hasrat anda untuk maju, mencapai kemuliaan, bahkan menggapai Tuhan sendiri, selalu menemui masa depan yang pasti, karena kepenuhan hidup telah ditempatkan dalam diri anda. Biarkan hidup itu tumbuh dengan rahmat ilahi, yang berlimpah ruah dan penuh, ketika anda tetap berteguh dalam usaha anda mencapai kekudusan.”

WYD adalah suatu kesempatan emas bagi para Uskup dan gembala-gembala Gereja menjalankan fungsi mereka sebagai guru yang diutus oleh Sang Sabda sendiri. WYD adalah kesempatan untuk menjadi teman dalam perjalanan dan saling menguatkan sesama orang beriman. WYD bukanlah sebuah pangkalan bala tentara salib, melainkan sebuah sekolah, tempat pembinaan para pencinta Yesus yang berkehendak untuk menjadi murid-murid, pembela iman, serta saksi Kabar Gembira yang otentik dan gembira. Sebagai catatan, Youcat, Youth Catechism of the Catholic Church, dibagikan kepada setiap peserta.

WYD telah berusaha memberikan apa yang terbaik bagi Orang-orang Muda Gereja Katolik: sakramen-sakramen (terutama Ekaristi dan Rekonsiliasi); Sabda Allah, kesalehan, devosi, pendalaman iman, persaudaraan, dan keindahan iman Katolik. Dalam event akbar ini liturgi dalam keberagaman menjadi nyata, kebersamaan dalam doa dan pujian terjadi. Bahasa Gereja, Latin, walau tidak semua liturgi disampaikan dalam bahasa Latin, menjadi sarana pemersatu. Amat berbeda suasananya ketika senandung-senandung Taize yang dikumandangkan dalam bahasa Latin mempersatukan semua peziarah yang datang dari pelbagai belahan dunia. Amat berbeda pula suasananya ketika sebagian dari perayaan Ekaristi di gereja-gereja, lapangan, stadion, dan tempat-tempat lain dari katekese diucapkan dan dinyanyikan dalam bahasa Latin. Dalam WYD, litugi benar-benar menjadi perayaan umat.

Romo Joni Astanto, MSC, partisipan World Youth Day 2011, Madrid Spanyol.

(bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here