Hari Studi tentang Korupsi Awali Hari-hari Sidang Tahunan KWI

0
389 views
Hari Studi Para Uskup mewarnai hari-hari pra Sidang Tahunan KWI, Oktober-November 2016. (Ist)

MULAI hari Senin tanggal 31 Oktober lhingga Rabu 2 November 2016 akan berlangsung hari-hari studi para Uskup Indonesia dan Kardinal untuk memahami hal-ikhwal  tentang korupsi dan manajemen cegah tangkalnya.  Mengambil tema hari studi “Membedah dan Mencegah Mentalitas serta Perilaku Koruptif” sepanjang tiga hari studi tersebut, KWI akan mengundang beberapa narasumber berkompeten yang telah mempraktikkan gerakan pemberantasan korupsi dan menyebarkan semangat pemberantasan korupsi di kalangan hirarki dan pejabat gereja serta tokoh awam katolik.

Mengapa memilih Hari Studi Para Uskup dengan tema tentang pemberantasan dan pencegahan tindak koruptif?

Menurut acuan kerangka pikir  yang disiapkan oleh Sekretariat Jenderal KWI, maka Hari Studi Para Uskup tentang korupsi ini punya beberapa tujuan sebagai berikut:

  • Melakukan penyadaran tentang kejahatan (jahatnya) korupsi guna membangun mindset dan budaya anti korupsi;
  • Menggali akar-akar mentalitas dan perilaku koruptif serta cara-cara pencegahannya;
  • Membangun sistem administrasi dan penatalayanan publik (juga di dalam lingkungan lembaga atau institusi Gereja) yang mampu meminimalisasi atau bahkan menghilangkan mentalitas dan perilaku koruptif. Juga dalam rangka mendorong upaya pembaruan dalam Gereja.
  • Mencipta dan memperbanyak gerakan-gerakan antikorupsi di kalangan umat dan masyarakat akar rumput (grassroot).

Untuk memahami hal itu, KWI akan mengundang beberapa narasumber berkompeten di bidangnya yakni:

  • Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), khususnya yang membidangi edukasi atau pendidikan masyarakat. Dari KPK diharapkan muncul paparan tentang pemetaan praktik korupsi di level/tingkat elite pemerintah, tingkat menengah, dan di tingkat bawah dan peta daerah persebaran. KPK juga diharapkan bisa memberi uraian tentang apa, bagaimana, dan sejauhmana korupsi di Indonesia ini terjadi? Bagaimana pola-pola korupsi yang ada dan terjadi di Indonesia ini serta bagaimana KPK menyikapi keragaman pola korupsi itu dalam upayanya melakukan pemberantasan? Dan seterusnya.
  • Peneliti di Indonesian Corruption Watch (ICW). Dari ICW diharapkan ada paparan tentang bagaimana ICW selama ini melakukan pemetaan dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga negara yang ada dan menganalisa metamorfosa (perubahan bentuk) korupsi di Indonesia dari waktu ke waktu? Juga apa dan bagaimana ICW selama ini mengedukasi masyarakat? Apa yang menurut ICW perlu dilakukan untuk pencegahan korupsi?
  • Sharing dari praktisi birokrat darimana didapatkan pengalaman tentang praktik korupsi yang sesungguhnya terjadi di birokrasi pemerintahan (lembaga negara, BUMN, dll) serta pola-pola (modus) korupsi macam apa yang ditemukan dalam birokrasi.
  • Gerakan pemberdayaan masyarakat oleh Tim EHEM Yayasan Bhumiksara-KWI. Dari sini diharapkan bisa memberikan  sharing tentang hal-hal yang sudah dikerjakan dalam rangka menggerakkan masyarakat untuk membangun budaya antikorupsi melalui serangkaian kegiatan menyuburkan semangat  ethical leadership di kalangan hirarki dan pejabat Gereja serta tokoh masyarakat.

Usai berlangsung Hari Studi Para Uskup ini, maka kegiatan KWI akan berlanjut dengan acara sidang tahunan .

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here