Iman yang Menyelamatkan

0
23 views
Tangguh

YOHANES Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus (Yohanes 3:22-36). Injil hari ini (Yohanes 3:31-36) adalah bagian dari kesaksian itu. Sebelum ini Yohanes Pembaptis berkata kepada murid-muridnya bahwa Yesus harus makin besar dan dirinya makin kecil (Yohanes 3:30).

Mengapa? Karena Yohanes Pembaptis memberi kesaksian dari bumi. Sedang Yesus datang dari surga. Jadi, Dia berada di atas semuanya (Yohanes 3:31) dan memberi kesaksian tentang yang dilihat dan didengar-Nya di surga (Yohanes 3:32). Itu semua benar (Yohanes 3:34).

Ada dua tanggapan terhadap kesaksian-Nya itu, yakni menerima dan menolak. “Barang siapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barang siapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” (Yohanes 3:36).

Kesaksian Yohanes Pembaptis ini menegaskan dua hal, yakni hidup surgawi dan hidup duniawi. Masing-masing mempunyai hukumnya sendiri. Orang mesti menaatinya.

Dunia memiliki hukum gravitasi yang harus ditaati, misalnya. Yang melawannya akan mati. Mereka yang melompat dari ketinggian badannya akan jatuh dan mati. Demikian pula orang tidak dapat melawan hukum surgawi yang Yesus bawa. Yang menaatinya akan selamat (hidup abadi) dan yang melawannya akan mati (Yohanes 3:36).

Ketika mengandalkan yang di bumi, manusia tetap berada di bumi. Manakala mengandalkan Yesus yang berasal dari atas manusia akan meraih yang di surga. Apa pesan konkretnya?

Untuk memperoleh keselamatan, manusia tidak dapat membanggakan apa yang bisa dikerjakannya sendiri. Itu membawanya ke dalam kesombongan. Sebaliknya, mereka yang percaya dan taat kepada Yesus akan selamat.

Hanya kasih Allah yang menyelamatkan manusia. Kasih itu telah tampak dalam Diri Yesus yang diutus Allah (Yohanes 3:34). Selama ini, apakah kita percaya kepada Yesus atau mengandalkan pekerjaan manusia?

Kamis, 11 April 2024

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here