Implementasi Ajaran Sosial Gereja di Sekolah Katolik

0
2,334 views
Implementasi Ajaran Sosial Gereja di Sekolah Katolik. (Priscilia Grasela)

DEWASA ini, dunia pendidikan terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas ke arah yang lebih baik terutama menyikapi permasalahan dan kebimbangan yang terjadi.

Baik dalam proses belajar mengajar, administrasi, kerjasama antartenaga pengajar dan karyawan. Juga interaksi dengan peserta didik, maupun upaya penerapan nilai-nilai kebaikan dalam sekolah.

Bagaimanakah menerapkan nilai keadilan dalam dunia pendidikan formal? Bagaimanakah dengan proses penilaian hasil kerja peserta didik?

Sering kali para pengajar harus berhadapan dengan situasi semacam itu.

Menyikapi hal tersebut, Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Keuskupan Agung Pontianak mengadakan Seminar Ajaran Sosial Gereja dengan narasumber yakni Pastor Prof. Dr. William Chang OFMCap pada hari Sabtu, 15 Februari 2020, di Aula Bina Remaja Persekolahan Bruder Pontianak

Mempelajari spirit Ajaran Sosial Gereja.

Ajaran Sosial Gereja

Seminar ini bertajuk “Implementasi Ajaran Sosial Gereja (ASG) di Sekolah Katolik”.

Acara ini diikuti oleh kurang lebih 120 orang yang terhimpun dalam Yayasan Lembaga Pendidikan Katolik (LPK).

Ini meliputi para ketua yayasan, para kepala sekolah, dan guru yang datang dari Pontianak, Singkawang, Landak, Bengkayang, Ketapang, dan sebagainya.

“Banyak rekan pendidik, kepala sekolah bukan lupa; tapi kurang membaca tentang ajaran sosial Gereja.

Maka hari ini kita bersama-sama belajar Ajaran Sosial Gereja yang akan diimplementasikan disekolah,” ungkap Ketua MPK Keuskupan Agung Pontianak, Bruder YM Vianney MTB dalam kata sambutannya.

Dalam seminar ini, Pastor William Chang OFMCap memaparkan latar belakang terbentuknya Ajaran Sosial Gereja.

Itu diawali oleh kepekaan, kesadaran dan tanggapan Gereja Katolik terhadap situasi sosial, ekonomi, dan kemanusiaan di kalangan kaum buruh di Eropa dan Amerika Utara dalam abad ke –19.

“Ajaran Sosial Gereja merupakan wajah lain dari Kitab Suci yang bentuknya berkaitan langsung dengan kehidupan sosial di masyarakat,” jelasnya.

Mencoba menghilangkan sekat-sekat.

Dari Ajaran Sosial Gereja tersebut, banyak nilai-nilai yang dapat diambil dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkup pekerjaan, secara khusus para pengajar dan karyawan yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Nilai-nilai tersebut antara lain: Injil, keluhuran martabat, adil, setia kawan, damai, dialog, dan persaudaraan universal.

Merobohkan sekat-sekat

Pastor William Chang OFMCap menjelaskan nilai-nilai tersebut dan menekankan tindakan konkret sebagai perwujudan dari nilai-nilai secara luas dan mendalam.

“Mari kita berusaha merobohkan tembok dan sekat–sekat dalam lembaga formal agar para karyawan bersatu, bergantung dan saling membutuhkan serta bekerjasama dengan baik dalam bidang kebaikan. Bukan bekerjasama yang baik dalam bidang kejahatan,” paparnya.

Ia menambahi, para pendidik harus tahu terlebih dahulu mengenai ASG dan maknanya agar dapat menerapkan prinsip dari nilai tersebut. Apabila kita mencerna ASG dengan baik –walaupun mungkin ada kesulitan– maka banyak yang dapat kita terapkan.

Dalam seminar tersebut, peserta diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang dipaparkan oleh narasumber.

Beberapa pertanyaan diajukan berdasarkan perihal ingin tahu tentang Ajaran Sosial Gereja maupun solusi atas kemelutan yang mereka hadapi di dunia pendidikan.

Meretas pemahaman semangat dari Ajaran Sosial Gereja.

Mewujudkan semangat ASG di lembaga pendidikan Katolik

Maka, di akhir materi seminar disampaikan beberapa relevansi yang sesuai dengan implementasi Ajaran Sosial Gereja meliputi :

  • Internalisasi dan sosialisasi nilai-nilai ASG.
  • Baca tanda-tanda zaman tentang damai di bumi (pacem in terris) atau tanggapi tanda-tanda zaman.
  • Terobosan-terobosan baru sehingga tidak ketinggalam dan ditinggalkan.
  • Strategic planning dengan pertanyaan: Apa dan bagaimana yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah kita?

“Ini relevansi yang sesuai dengan implementasi Ajaran Sosial Gereja, tinggal kita sesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing,” tandas Pastor William Chang OFMCap.

Membina kerjasama antar pelaku karya pendidikan Katolik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here