In Memoriam Romo Antonius Gustawan SJ: Mengajarkan Kepemimpinan yang Melayani (3)

0
813 views
Romo Gustawan menemani forum penyegaran guru SMA Kolese De Britto, di Panti Semedi, Sangkal Putung Klaten, 20 Mei 2017. (St. Kartono/Kolese de Britto)

PAGI tanggal 15 Mei 2020, jenazah Romo Antonius Gustawan SJ akhirnya dikebumikan di Kerkop Girisonta. Saya hanya bisa menatap layar upacara itu dari Kolese de Britto Yogyakarta. Ya, di sini sembilan tahun kami diasuh oleh Romo Gus (biasa kami menyebut beliau).

Jika hari-hari ini saya nyengkut bergelut dengan bakal buku mengenai “servant leadership” – kepemimpinan yang melayani—maka  sosok Romo Gus dengan mudah saya hubungkan dengan topik tersebut.

Sejak Romo Gus hadir sebagai pemimpin karya di Kolese de Britto, tiada henti menyerukan, bahkan mengulang-ulang  pemaknaan pelayanan di sebuah lembaga pendidikan. Jamak dalam model piramida organisasi pendidikan, pucuk atas adalah pemimpin karya dan paling bawah adalah siswa, guru ada di tengah. 

Kepada seluruh guru dan karyawan de Britto piramida organisasi demikian “dijungkirkan-balikkan”, sehingga murid berada di paling atas. Artinya, sekolah pertama-tama hadir untuk melayani siswa, guru melayani siswa, sampai pimpinan melayani semuanya.

Mendidik calon-calon pemimpin yang melayani itu impian besar pendidikan di Kolese de Britto yang terumus dalam visinya. Romo Gus, sebagai Rektor Kolese dan Ketua Pengurus Yayasan menunjukkan itu.

Romo Gus mau menemani guru-guru dan karyawannya dalam setiap forum penyegaran karya. Sejak pembukaan acara hingga usai esoknya, Romo Gus menemani kami. Ketika saya berdiri dan berbicara di depan forum, saya melirik Romo Gus yang duduk di deretan para guru dengan takzim menyimak sembari mencatat.

Saya tidak menangkap ekspresi meremehkan omongan siapa pun, betapa sederhananya. Sikap dan cara-cara Romo Gus itu ditangkap oleh para guru dan karyawan, bahwa beliau bukan hanya sebagai pemimpin, beliau teman yang sungguh terlibat.

Romo Gustawan menemani forum penyegaran guru SMA Kolese De Britto, di Panti Semedi, Sangkal Putung Klaten, 20 Mei 2017
Romo Gustawan, menyimak dan mencatat dinamika forum guru.

Suatu ketika, sesudah saya menyerahkan satu judul buku terbaru kepada beliau, beberapa hari kemudian saya bertanya “Romo sudah maos selesai?”

Jawabnya “Yah, saya boleh menambahkan, Pak. Bukan hanya Anda yang merasa memiliki de Britto, Anda pun dimiliki de Britto. Kami mempunyai Anda”.

Begitulah cara Romo Gus mendidik kami tentang loyalitas. Romo Gus terima kasih, Anda mendidik kami dengan kata-kata dan tindakan. Masih begitu panjang kebaikan Romo Gus bagi Kolese de Britto yang bisa dituturkan oleh para pendidik di sana.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here