In Memoriam Romo JB Sahid Pr, Imam Diosesan Generasi Pertama Keuskupan Bandung (1)

1
1,220 views
In Memoriam Romo JB Sahid Pr, Imam Diosesan Generasi Pertama Keuskupan Bandung

ALMARHUM Romo Johanes Baptis Sahid Pr aslinya berasal dari Babadan, Paroki Kalasan, Yogyakarta. Saat itu, wilayah Babadan belum menjadi paroki mandiri.

Romo Sahid lahir 13 Mei 1940. Menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imamat oleh Uskup Keuskupan Bandung waktu itu Mgr. Petrus Marinus Arntz OSC di Paroki St. Odilia tanggal 21 Desember 1971.

Boleh dibilang, almarhum Romo Sahid Pr termasuk imam-imam diosesan Keuskupan Bandunggenerasi pertama yang berasal bukan dari wilayah administrasi pastoral Keuskupan Bandung.

Itu karena Romo JB Sahid Pr berasal dari wilayah Keuskupan Agung Semarang.

Almarhum Romo JB Sahid Pr masih terbilang sebagai kakak sepupu dari dua suster biarawati CB yakn Sr. Helmi CB dan Sr. Rahayu CB.

Sedikit catatan diberikan oleh Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr berikut ini.

Saat Romo JB Sahid Pr ditahbiskan menjadi imam tahun 1971, di wilayah Keuskupan Bandung sudah ada sejumlah imam diosesan lainnya. Yakni, Romo L. Oedjoed Pr, Romo Agustinus Gani Pr, dan Romo Antonius Limyarta Pr.

Romo Oedjoed Pr meninggal tahun 1974 dan jenazahnya dimakamkan di Klaten. Romo Gani Pr kemudian pindah masuk OSC pada tahun 1974 dan sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Sampai sekarang, Romo Lim Pr masih sehat.

Misa requiem mendoakan arwah Romo JB Sahid bisa diakses di sini:

Butuh penyesuaian lama

Sebagai satu-satunya imam praja di Keuskupan Bandung saat itu, perjalanan panjang dan tidak mudah harus dialami oleh almarhum Romo Sahid Pr.

Dalam sebuah sesi wawancara dengan penulis saat itu, almarhum Romo Sahid Pr pernah berkisah bagaimana dia butuh kesabaran dan waktu sangat lama untuk bisa bersosialisasi dan diterima sebagai rekan kerja di Keuskupan Bandung.

Terutama ketika saat itu Keuskupan Bandung benar-benar sifatnya masih mono tarekat. Juga karena masih banyak imam religius Eropa berkarya di Keuskupan Bandung.

Disuruh bayar

Begitu misalnya, kisahnya kepada penulis, saat masih berpastoral di sebuah paroki, dia diminta membayar ongkos biaya hidup di sana.

Hidup sebagai sebagai imam diosesan dia rasakan sungguh sulit. Keadaan tak mendukung.

Karena itu, teman-teman kolega seminari di Seminari Tinggi Santo Paulus di Kentungan, Yogyakarta, yang menjadi imam diosesan di Keuskupan Agung Semarang tak jarang sering meledek almarhum Romo Sahid dengan ungkapan banyolan.

Wis, nek kowe ora kuat, pindah bae nang Semarang. (Sudahlah, kalau kamu gak kuat, pindah saja ke Keuskupan Agung Semarang),” begitu dia menirukan ledekan teman-temannya.

Namun, sejarah bicara lain.

Almarhum Romo JB Sahid Pr tetap bertekun dalam imamatnya menjadi “pasukan” pastora Keuskupan Bandung hingga hari in. Sampai akhir hayatnya.

Kisah hidup almarhum Romo Johanes Baptis Sahid Pr sebagaimana muncul dalam buku “Mission Breakthrough: Narasi Kecil Imam Diosesan di Indonesia” (2014: hlm. 79)

Pentingnya persahabatan

Salah satu penyebabnya mengapa almarhum Romo JB Sahid Pr mampu bertahan dalam menghidupi imamatnya adalah berkat adanya dukungan persaudaraan dan persahabatan yang dia ia peroleh dari kawan-kawan seangkatan almarhum ketika belajar filsafat dan teologi di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Yogyakarta.

Taruhlah itu almarhum Romo Bambang Pr dan almarhum Romo Wiyanto Pr. Kedua imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta ini sering kali datang menghibur almarhum Romo JB Sahid saat mereka pas dolan ke Bandung.

Atau, pas almarhum Romo JB Sahid Pr pas dolan ke Jakarta dan kemudian mampir berkunjung ke Pulomas di Jakarta Timur di mana saat itu -tahun 1984-an- almarhum Romo Wiyanto Pr berpastoral di Gereja Santo Bonaventura Paroki Pulomas, Jakarta Timur.

Sekedar kilas balik semata.

Almarhum Romo Sahid Pr pernah memperoleh beasiswa dari Maryknoll Missionaries untuk kursus pastoral ke USA. Ini terjadi berkat jasa Romo Bob MM, imam Maryknoll dari Amerika Serikat, yang saat itu bekerja di KAJ.

Selamat jalan, sahabat.

Puisi almarhum Romo JB Sahid Pr sehari sebelum meninggal dunia di RS Borromeus Bandung. (Ist)

PS: Disaripatikan dari buku Mission Breakthrough: Narasi Kecil Imam Diosesan di Indonesia (2014, h.79) karya penulis.

1 COMMENT

  1. RIP utk Romo JB Sahid Pr, kalau tidak salah, sebelum Romo Sahid, masih ada Romo Anton Limiyarta Pr yg ditahbiskan lebih dahulu menjadi Imam Projo Bandung

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here